Rabu 01 Mar 2023 22:50 WIB

Masjid Ini Menjadi Saksi Bisu Dikabulkannya 2 dari 3 Permintaan Rasulullah SAW 

Masjid Al Ijabah menjadi lokasi dikabulkannya doa Rasulullah SAW

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Masjid al Ijabah, masjid yang menjadi tempat berdoanya Rasulullah SAW. Dua dari tiga doa Rasul, dikabulkan Allah SWT dan satu doa tidak dikabulkan.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Masjid al Ijabah, masjid yang menjadi tempat berdoanya Rasulullah SAW. Dua dari tiga doa Rasul, dikabulkan Allah SWT dan satu doa tidak dikabulkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid Al Ijabah terletak di sebelah utara barat laut Masjid Nabawi, dulu dikenal dengan nama Manazil Bani Muawiyah. Di masjid inilah Rasulullah SAW berdoa tiga perkara terkait umatnya. 

Disebut Masjid Al-Ijabah karena Nabi Muhammad SAW pada suatu hari mampir di sana dan sholat dua rakaat di Masjid Bani Muawiyah dengan doa yang sangat panjang dan para sahabat ikut sholat bersamanya. Selesai sholat, Rasulullah SAW berbalik kepada sahabatnya dan bersabda: 

Baca Juga

سألت ربي ثلاثا سألته ألا يهلك أمتي بالغرق ، فأعطانيها وسألته ألا يهلك أمتي بالسنة ، فأعطانيها . وسألته ألا يجعل بأسهم بينهم ، فمنعنيها 

"Aku telah meminta kepada Tuhanku tiga perkara, dikabulkan dua dan ditolak satu. Yaitu aku memohon kepada-Nya agar Tuhanku tidak membinasakan umatku dengan kekeringan, Tuhanku mengabulkannya. Aku meminta-Nya untuk tidak menghancurkan umatku dengan bencana tenggelam, Tuhanku mengabulkannya. Lalu aku memohon kepada Tuhanku untuk tidak terjadi derita karena permusuhan di antara umatku, maka Tuhanku menolaknya." (HR Ahmad).

Hadits ini diriwayatkan dari berbagai jalur dengan beragam redaksi yang berbeda, tetapi tidak saling bertentengan karena, makna dan pesan masing-masing hadits saling melengkapi.  

Lokasi Al Ijabah 

Masjid Al Ijabah terletak sekitar 580 meter dari Masjid Nabawi, atau sekira 285 meter dari Kompleks Pemakaman Baqi. Dari Baqi, Masjid al-Ijabah berada di sebelah utara, dan terletak di Jalan Malik Faishal atau Jallan Sittin. 

Dikutip dari Sejarah Madinah, Muhammad Ilyas Abdul Ghani,  masjid ini telah dipugar beberapa tahun lalu, tepatnya pada 1997 M/1418 H oleh Raja Fahd dengan luas mencapai 1000 meter persegi. 

Masjid ini terbagi dua, yakni untuk jamaah wanita dan laki-laki. Untuk jamaah wanita, area yang disediakan seluas 100 meter persegi, terletak di sisi timur laut. Sisanya dipergunakan untuk jamaah laki-laki.

Di depan masjid, terdapat sebuah kubah yang memiliki tinggi 11,70 meter, tanpa ada simbol bulan sabit, sebagaimana umumnya. Diameter kubah sekitar 9,5 meter. Sedangkan sudut di sebelah tenggara terdapat menara yang tngginya mencapai 36 meter, termasuk dengan bulan sabitnya.

Masjid ini dahulunya bernama Masjid Bani Muawiyah, tetapi karena Rasulullah SAW pernah berdoa di masjid ini, maka namanya berganti menjadi Masjid Al Ijabah.     

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement