Momen menjelang Ramadhan, senantiasa dimanfaatkan para pelaku usaha modest wear untuk memamerkan koleksi terbarunya. Pekan lalu, Ranti menghadirkan A Tribute to 34 Years : The Beauty of Syar’i yang merupakan fashion show eksklusif dari koleksi-koleksi terbaru untuk 2023.
Mengusung tema Golden Sahara, koleksi terbaru ini terinspirasi dari aspek historis Sahara sebagai gurun pasir terbesar di dunia, yang merujuk pada arti namanya dalam bahasa Arab. Lebih dari itu, gurun yang terletak di utara Afrika dan berusia lebih dari dua juta tahun ini, juga merupakan tempat lahirnya peradaban Islam.
Di lokus inilah manusia saat itu ditempa ihwal kehidupan dan perjuangan. Selain itu, ada pula makna filosofi dalam perjuangan menyiarkan agama melalui bidang fesyen, sekaligus rasa syukur atas ikhtiar yang tidak putus dijalankan di tengah naik turunnya situasi sosial.
General Manager Ranti Alzipco Hefzi menjelaskan, fesyen syari bukanlah penutup kesempatan perempuan untuk berkembang, melainkan juga penopang aktualisasi diri. "Melalui Golden Sahara, kami ingin mengajak para member loyal Ranti, keluarga, kolega untuk ikut meluapkan rasa syukur ini yang secara kreatif diwujudkan ke dalam desain-desain Golden Sahara," ujarnya.
Menurut Alzipco, sama halnya dengan sejumlah bisnis lokal, pada 2020 lalu, Ranti hampir menyerah di hadapan pandemi Covid-19. Namun, kesadaran dan keinginan untuk terus berjuang menyiarkan Islam, membawa Ranti lepas dari lika-liku pandemi.
Industri fesyen Muslim, lanjut dia, diyakini Kementerian Perindustrian RI mampu menjadi pemain global. Prediksi ini dapat menjadi momentum untuk industri fesyen besutan anak negeri, bersaing di kancah internasional.