Kamis 02 Mar 2023 09:54 WIB

Akses Jalan Antardesa di Jember Kembali Tertutup Longsor

Tinggi longsor mencapai 15 meter dan lebar lima meter.

Proses pembersihan material longsor yang menutup akses jalan (ilustrasi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Proses pembersihan material longsor yang menutup akses jalan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bencana tanah longsor kembali menutup akses jalan yang menghubungkan Desa Mulyorejo dengan Desa Pace di Kabupaten Jember, yang  berakibat terganggunya mobilitas orang dan barang

"Terjadi bencana alam tanah longsor di jalan masuk Desa Mulyorejo tepatnya di bawah pintu masuk PTPN XII Kebun Silosanen Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo saat dikonfirmasi per telepon dari Jember.

Menurutnya bencana longsor di lokasi yang sama pernah terjadi pada 12 Februari 2023 dan 28 Februari 2023 saat hujan deras mengguyur kawasan setempat, sehingga akses kendaraan tidak bisa melewati jalan penghubung antardesa tersebut.

"Hari ini longsor kembali terjadi di lokasi yang sama, berdampak pada akses jalan dari Desa Pace menuju ke Desa Sidomulyo tidak dapat dilalui roda empat," ujarnya.

Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut karena saat terjadi longsor tidak ada kendaraan yang melintas di Dusun Silosanen itu dan jalan masih sepi.

"Tim dan warga melakukan pembersihan untuk membuka akses jalan sementara, namun untuk membuka akses jalan antardesa itu harus menunggu alat berat karena material longsornya berupa bongkahan batu besar," kata dia.

Heru mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya saat hujan deras mengguyur sejumlah kawasan yang rawan terjadi tanah longsor di beberapa kecamatan, termasuk di Kecamatan Silo.

"Bencana longsor di petak 17 tersebut sudah terjadi tiga kali sejak Februari hingga awal Maret 2023 karena memang kontur tanahnya yang labil dan rawan longsor," ujarnya.

Sementara itu, Polres Jember dibantu TNI menerjunkan tim untuk membersihkan material longsor dengan bantuan alat berat dari instansi terkait agar akses jalan yang menghubungkan dua desa itu dapat dibuka kembali.

"Tinggi longsor 15 meter dan lebar lima meter. Tanah material longsor bercampur batu yang cukup besar berada di tengah jalan, sehingga akses jalan tidak bisa dilalui," kata Kapolsek Sempolan AKP Suhartanto.

Menurutnya pihaknya mendapatkan informasi adanya musibah tanah longsor dan sekitar 5.000 KK sempat terisolir karena akses jalan yang tertutup longsor itu merupakan jalur utama warga desa setempat ke kota," jelasnya.

Untuk mengantisipasi kejadian bencana tanah longsor terulang kembali, polisi akan berkoordinasi dengan Perhutani dan PTPN XII untuk melakukan reboisasi ataupun mengatur tata aturan posisi tanah di tebing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement