Kamis 02 Mar 2023 18:12 WIB

Tsunami Inovasi di Ajang Mobile World Congress Barcelona

Perusahaan besar di industri telekomunikasi menjanjikan ‘tsunami inovasi’ di MWC 2023

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pengunjung menguji kacamata realitas virtual Vive Focus 3 dari HTC di Mobile World Congress (MWC) yang diadakan di Fira Barcelona di Barcelona, Spanyol.Sekitar 80 ribu delegasi diperkirakan menghadiri Mobile World Congress (MWC) dengan kekuatan penuh setelah mengalami gangguan akibat pandemi Covid-19.
Foto: EPA-EFE/Quique Garcia
Pengunjung menguji kacamata realitas virtual Vive Focus 3 dari HTC di Mobile World Congress (MWC) yang diadakan di Fira Barcelona di Barcelona, Spanyol.Sekitar 80 ribu delegasi diperkirakan menghadiri Mobile World Congress (MWC) dengan kekuatan penuh setelah mengalami gangguan akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan-perusahaan besar di industri telekomunikasi menjanjikan ‘tsunami inovasi’ saat dalam pertemuan tahunan terpenting mereka di Barcelona pada Senin. Ini dinilai menjadi solusi menghindari kemerosotan besar di seluruh sektor teknologi.

Sekitar 80 ribu delegasi diperkirakan menghadiri Mobile World Congress (MWC) dengan kekuatan penuh setelah mengalami gangguan akibat pandemi Covid-19. Raksasa industri seperti Huawei, Nokia dan Samsung akan memamerkan inovasi terbaru mereka, diapit oleh pembuat ponsel pintar seperti Oppo dan Xiaomi serta operator jaringan seperti Orange, Verizon dan China Mobile.

Baca Juga

"Kita berada di pintu perubahan era baru yang didorong oleh persimpangan antara Telco, Komputasi, Kecerdasan Buatan dan Web3," kata ketua panitia sekaligus bos operator Telefonica dari Spanyol, Jose Maria Alvarez-Pallete, seperti dilansir dari Japan Today, Kamis (2/3/2023).

Ia berjanji bahwa industri telekomunikasi akan berada di garis depan dalam ‘tsunami inovasi’. Bahkan dia meyakini, tanpa perusahaan telekomunikasi, masa depan digital itu tidak akan terjadi.

Namun, banyak perusahaan telekomunikasi yang pada akhirnya lebih mengedepankan keuntungan lantaran ekonomi global yang tersendat-sendat. Selain itu mereka juga memangkas ribuan pekerja seperti halnya produsen peralatan Ericsson yang mengumumkan 8.500 PHK minggu lalu.

Merujuk pada data konsultan IDC, penjualan smartphone tahun 2022 merosot 11,3 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Perusahaan riset Gartner memperkirakan penjualan ponsel pintar, tablet, dan komputer akan turun lagi sebesar empat persen tahun ini. Dan operator jaringan masih berjuang untuk membuat 5G berbayar, bertahun-tahun setelah mereka menghabiskan miliaran dolar dalam lelang pemerintah untuk mendapatkan hak penggunaan bandwidth.

Ide yang sangat populer bagi banyak orang di acara tersebut adalah membuat pemilik platform yang haus bandwidth seperti YouTube, Netflix, dan Facebook membayar operator jaringan dengan pembagian yang adil (fair share).

Christel Heydemann, bos operator Orange dari Prancis, mengatakan bahwa lima pengguna terbesar, yang tidak disebutkan namanya, menguasai 55 persen trafik harian di jaringan Eropa, yang merugikan perusahaan telekomunikasi sebesar 16 miliar dolar AS per tahun.

Namun, Breton mengatakan kepada MWC pada Senin bahwa ini bukanlah pilihan biner atau pertarungan antara telekomunikasi dan teknologi besar. Gagasannya adalah mereka memastikan Eropa memiliki jaringan terbaik pada tahun 2030, sehingga perusahaan-perusahaan telekomunikasi harus beradaptasi untuk bertahan hidup.

Kritik terhadap narasi "fair share" menunjukkan bahwa pelanggan telah membayar operator untuk penggunaan jaringan mereka. Bos Netflix, Greg Peters, yang sepertinya tidak akan antusias dengan proposal pembagian yang adil, diperkirakan akan hadir di MWC pada hari Selasa.

Penyelenggara juga menggembar-gemborkan kembalinya delegasi Cina sebagai keuntungan penting untuk acara tersebut. Perusahaan-perusahaan Tiongkok mensponsori MWC secara besar-besaran, dan Huawei sekali lagi mendapatkan tempat yang membanggakan, kali ini menjadi tuan rumah paviliun khusus terbesar dalam sejarah acara yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Raksasa teknologi asal Tiongkok ini merupakan produsen ponsel pintar terbesar kedua di dunia pada tahun 2020, namun mundur setelah regulator AS menuduhnya dikendalikan oleh Beijing. Perusahaan ini sekarang berada di bawah tekanan di Eropa, dimana Breton dan komisaris lainnya mendorong agar peralatannya dihapus dari infrastruktur jaringan 5G.

Bos Huawei, Eric Xu, mengatakan bahwa ia akan menggunakan MWC untuk menampilkan produk yang akan membantu operator memenuhi permintaan yang terus berkembang dan membuka lebih banyak peluang untuk pertumbuhan baru.

Secara keseluruhan, GSMA mengatakan bahwa pameran empat hari ini akan menjadi tuan rumah bagi hampir 750 operator dan produsen serta 2.000 peserta pameran.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement