Kamis 02 Mar 2023 12:30 WIB

Cerita Warga Miliarder Seusai Dapat Ganti Rugi Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo

Keluarganya mendapatkan untung sekitar Rp 1,6 miliar.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Proyek Jalan Tol Jogja-Solo, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Senin (20/2/2023). Rumah ini belum dibongkar karena pemilik belum sepakat dengan uang ganti rugi sebesar Rp 3,5 miliar. Saat ini untuk uang ganti rugi dititipkan di pengadilan untuk proses mediasi dengan pemilik.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Proyek Jalan Tol Jogja-Solo, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Senin (20/2/2023). Rumah ini belum dibongkar karena pemilik belum sepakat dengan uang ganti rugi sebesar Rp 3,5 miliar. Saat ini untuk uang ganti rugi dititipkan di pengadilan untuk proses mediasi dengan pemilik.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Banyak warga yang merasa diuntungkan dengan uang ganti rugi (UGR) atas tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo. 

Salah satunya adalah Darmanto, seorang warga Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ia mengatakan pihaknya menerima ganti rugi sekitar Rp 1,8 miliar untuk proyek strategis nasional tersebut. Ia menerima UGR tersebut setelah tanah keluarganya seluas 535 meter persegi terdampak tol.

"535 meter bangunan sama sawah, kebetulan alhamdulillah sekali ini kami dapat warisan orang tua. Jadi kena jalan tol kita bagi bagi dengan enam saudara kami. Alhamdulillah saya sendiri karena mempunyai hak waris, kita alhamdulillah sekali sangat menguntungkan," katanya saat dihubungi, Kamis (2/3/2023).

Di sisi lain, Darmanto mengaku bahagia lantaran nilai jual objek pajak (NJOP) tanah miliknya sendiri senilai Rp 343 juta. Sehingga keluarganya mendapatkan untung sekitar Rp 1,6 miliar.

"NJOP itu 343 juta jadi untungnya sekitar 1,6 jadi itu warisan. Saya kebagian 400 juta untuk buat rumah, kuliah anak saya, dan usaha kecil-kecilan ternak ikan," katanya.

Sementara itu, Retno warga asal Delanggu, Klaten mengatakan dirinya juga merasa diuntungkan dengan UGR. Dari hasil uang ganti rugi tersebut ia berhasil membuat ruko dan kos-kosan. 

"Saya dapat ganti rugi 2,41 miliar rupiah. tanahnya yang kena sawah 2.163 meter persegi. Bangun kos-kosan sama ruko," katanya. 

Retno mengaku tidak tahu menahu terkait harga tanah per meternya. Namun, dari tanah satu patok tersebut dirinya mendapatkan tanah tiga patok.  

"Jadi dari satu patok jadi tiga patok plus punya ruko itu di satu lokasi. Jadi saya dapat tanahnya dari warisan orang tua. Jadi kalau saya dari tanah kembali ke tanah buat anak-anak," katanya mengakhiri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement