REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Aqabat Jaber dekat Jericho di Tepi Barat pada Rabu (1/3/2023) sore waktu setempat. Ini menyebabkan bentrokan bersenjata dengan pejuang perlawanan Palestina.
Sumber-sumber lokal mengatakan pasukan Israel telah mengepung sebuah rumah di kamp tersebut dan bentrok dengan pejuang perlawanan. Setelah itu pasukan Israel menembakkan sejumlah rudal anti-tank ke beberapa rumah yang mereka kepung di kamp tersebut.
Direktur Rumah Sakit Jericho, dr Naser Anani membenarkan bahwa satu orang telah tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala. Paramedis Bulan Sabit Merah Palestina juga mengkonfirmasi, satu warga telah ditangkap oleh pasukan Israel setelah mengalami luka yang mereka gambarkan kritis.
Dalam laporan yang disampaikan Kantor berita Wafa, yang dikutip The New Arab, Kamis (2/3/2023), disebutkan bahwa ada tiga orang terluka. Luka diakibatkan oleh peluru tajam yang dilesatkan pasukan Israel.
Selain itu pasukan Israel juga mencegah ambulans mencapai daerah itu, dan menutup semua jalan menuju kamp Aqabat Jaber, mengisolasinya sepenuhnya sebagai bagian dari operasi militer yang berlangsung hingga saat ini.
Sumber-sumber lokal juga mengatakan pasukan Israel telah menangkap sejumlah warga Palestina, dan menggunakan orang lain sebagai tameng hidup. Sejak Senin lalu, pasukan Israel telah memberlakukan blokade ketat di Jericho, mengintensifkan tindakan militer.
Hal itu dilakukan setelah mengumumkan bahwa pelaku operasi militan yang terjadi di jalan pemukim berhasil melarikan diri ke kota. Ini mengacu pada penembakan pada Senin malam, di utara Laut Mati.
Saat itu di utara Laut Mati tersebut, seorang pemukim Israel terbunuh satu hari setelah pemukim mengamuk melalui desa Hawara di selatan Nablus di Tepi Barat utara, membakar rumah dan mobil dan membunuh satu orang Palestina.