REPUBLIKA.CO.ID, AYODHYA -- Pembangunan masjid di desa Dhannipur di Ayodhya dapat segera dimulai karena keputusan tentang masalah perubahan penggunaan lahan kemungkinan akan diambil dalam rapat dewan Otoritas Pembangunan Ayodhya (ADA) yang dijadwalkan minggu ini. Informasi ini disampaikan oleh perwakilan Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF) Trust.
Dilansir dari Newsroom Odisha, Kamis (2/3/2023), proyek ini pertama kali tertunda dalam mendapatkan sertifikat tidak keberatan (NOC), diikuti dengan penundaan lebih lanjut dalam perubahan penggunaan lahan. IICF Trust didirikan oleh Uttar Pradesh Sunni Central Waqf Board (UPSCWB) untuk mengurus proyek Dhannipur.
Mengikuti perintah Mahkamah Agung, pemerintah negara bagian telah memberikan tanah seluas lima hektare di desa itu kepada Badan Wakaf Sunni untuk pembangunan masjid. Badan Wakaf telah menyerahkan tanah tersebut kepada IICF Trust untuk pembangunan masjid seluas 3.500 meter persegi, rumah sakit amal super khusus empat lantai dan dapur umum seluas 24.150 meter persegi, museum seluas 500 meter persegi dan Indo-Pusat Penelitian Islam seluas 2300 meter persegi.
Trust menamai proyek tersebut dengan nama pejuang kemerdekaan Maulvi Ahmadullah Shah. UPSCWB telah secara resmi meluncurkan proyek Dhannipur di atas tanah seluas lima hektare yang dialokasikan pada 26 Januari 2021.
IICF Trust telah mendaftar secara online pada Mei 2021 untuk mendapatkan peta siapnya yang disahkan oleh Otoritas Pengembangan Ayodhya. Sekretaris IICF Trust Athar Hussain mengharapkan adanya kabar baik minggu ini. Setelah itu lahan akan segera digunakan untuk pembangunan masjid, rumah sakit, lembaga penelitian, dapur umum, dan perpustakaan akan dibangun oleh IICF Trust di atas tanah seluas lima hektar.
“Masalah perubahan penggunaan lahan diharapkan dapat diambil oleh ADA dan diselesaikan dalam rapat dewan berikutnya minggu ini,” kata Hussain.
Ketua ADA dan komisaris divisi Ayodhya Gaurav Dayal mengatakan: “Pertemuan Dewan dijadwalkan minggu ini dan beberapa masalah, termasuk perubahan penggunaan lahan, diharapkan akan dibahas di dalamnya.”