Kamis 02 Mar 2023 14:42 WIB

Ilmuwan Ingatkan Virus Flu Burung Telah Bermutasi, Lebih Mampu Menyerang Manusia

Seorang remaja putri di Kamboja meninggal akibat infeksi flu burung.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pekerja memungut burung bangau yang mati akibat flu burung di kawasan konservasi Danau Hula, utara Laut Galilea, di Israel utara, Ahad, 2 Januari 2022. Virus penyebab flu burung kini dikhawatirkan telah bermutasi sehingga lebih mampu menginfeksi manusia.
Foto: AP/Ariel Schalit
Seorang pekerja memungut burung bangau yang mati akibat flu burung di kawasan konservasi Danau Hula, utara Laut Galilea, di Israel utara, Ahad, 2 Januari 2022. Virus penyebab flu burung kini dikhawatirkan telah bermutasi sehingga lebih mampu menginfeksi manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan memperingatkan virus flu burung yang bermutasi bisa lebih mampu menginfeksi sel manusia. Ini menimpa seorang remaja putri yang berusia 11 tahun di Kamboja.

Korban diyakini telah terinfeksi dari unggas di Provinsi Prey Veng, dekat Vietnam. Anak itu adalah manusia pertama yang meninggal karena flu burung pada 2023.

Baca Juga

Salah satu dari 12 kontak dekat yang menjalani tes, yakni sang ayah, juga telah terinfeksi. Selain itu, puluhan orang lain dari wilayah yang sama juga diyakini membawa virus tersebut.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran virus mulai menyebar di antara manusia. Pemimpin tim di Institut Pasteur du Cambodge, dr Erik Karlsson, mengatakan virus yang diselidiki dari gadis itu berbeda dengan sampel yang diambil dari burung di kawasan itu.

"Ada beberapa indikasi bahwa virus ini telah menular ke manusia. Setiap kali masuk ke inang baru, virus ini akan mengalami perubahan tertentu yang memungkinkan mereka untuk sedikit lebih mudah bereplikasi atau berpotensi sedikit lebih mudah mengikat sel di saluran pernapasan kita," kata Karlsson, dilansir The Sun, Kamis (2/3/2023).

Karlsson mengatakan tidak mungkin mutasi terjadi pada gadis itu, tetapi virus mungkin berkembang secara acak di dalam tubuh burung. Tak hanya itu, virus belum sepenuhnya beradaptasi dengan manusia.

Di sisi lain, para ahli mengingatkan untuk tidak meremehkan ancaman dari varian virus di Kamboja. Mereka menyebut ini adalah bentuk zoonosis dari virus yang menginfeksi spesies baru dan perlu ditangani dengan sangat hati-hati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement