Kamis 02 Mar 2023 15:31 WIB

Arahan Jokowi ke Menkeu: Jangan Ada Proyek Mangkrak

Jokowi meminta Menkau untuk memastikan program pembangunan bisa terselesaikan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Jokowi meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memastikan program pembangunan dan rencana kerja pemerintah bisa terselesaikan pada 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Jokowi meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memastikan program pembangunan dan rencana kerja pemerintah bisa terselesaikan pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memastikan program pembangunan dan rencana kerja pemerintah bisa terselesaikan pada 2024. Ia menegaskan agar tak ada program pembangunan yang tidak terselesaikan di tahun depan. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna terkait rencana kerja pemerintah tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

"Yang paling penting satu saja untuk urusan ini, jangan sampai ada pembangunan atau program yang tidak terselesaikan di 2024. Agar semuanya menuju 2024 itu bisa kita selesaikan," ungkap Jokowi.

Baca Juga

Lebih lanjut, terkait aparatur sipil negara dan reformasi birokrasi, Jokowi menegaskan agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dengan baik, secara efektif dan akuntabel. Jokowi pun mengaku mengikuti perkembangan di media sosial terkait kekecewaan masyarakat terhadap perilaku pejabat pemerintah yang memamerkan kekayaannya dan kekuasannya.

"Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di media sosial, karena peristiwa di pajak dan bea cukai saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, kepada pemerintah," kata Jokowi.

Ia menegaskan, sebagai aparat birokrasi dan pelayan masyarakat, sikap tersebut sangatlah tidak pantas. Jokowi pun mengaku memahami kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah saat ini.

"Itu kalau aparat birokrasi ya sangat tidak pantas," tegas Presiden.

Karena itu, Jokowi menekankan agar seluruh pejabat pemerintahan tak lagi memamerkan kekayaan dan kekuasaannya kepada masyarakat. Apalagi diunggah di berbagai media sosial.

"Sekali lagi saya ingin tekankan jangan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di medsos," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement