REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kondisi cuaca yang masih cukup ekstrem membuat sejumlah wilayah desa di Kabupaten Kudus masih terendam banjir. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kudus, sebanyak 12.897 jiwa (4.299 kepala keluarga/ KK) terdampak banjir yang tersebar di empat kecamatan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kudus, Munaji yang dikonfirmasi mengungkapkan, banjir yang masih berlangsung dalam dua pekan terakhir memang disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi.
Seperti halnya peringatan kewaspadaan yang dikeluarkan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan kondisi ini masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
"Seperti hari kemarin, Rabu (1/3/2023) malam, hujan kembali turun dengan intensitas lebat, sehingga hari ini beberapa wilayah kembali tergenang banjir," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (2/3/2023) sore.
Banjir, masih jelas Munaji, hari ini terpantau menggenang di empat wilayah kecamatan, yang meliputi Kecamatan Jati, Undaan, mejobo sera Kecamatan Jekulo.
Akibatnya 49 orang warga terpaksa harus mengungsi karena rumahnya tergenang air dan tidak memungkinkan untuk ditempati. Sementara warga yang masih bertahan di rumah masing- masing.
Untuk wilayah yang masih terdampak genangan banjir parah berada di Desa Karangrowo, Desa Ngemplak dan Desa Wates, Kecamatan Undaan; Desa Payaman, Kecamatan Mejobo; Desa Tanjungkarang dan Jati Wetan, Kecamatan Jati.
Ketinggian air sampai dengan Kamis sore masih mencapai kisaran 20-70 sentimeter, di tempat- tempat tertentu (lokasinya rendah) ketinggian air masih mencapai 80 sentimeter hingga ketinggian 1 meter.
BPBD Kabupaten Kudus, lanjutnya, tidak hanya meangani warga yang terdampak saja. Namun juga menangani sejumlah titik tanggul yang jebol bersama dengan PUPR dan Dinas terkait.
Total ada lima titik tanggul jebol dan semua sudah ditanggulangi dengan pembuatan tanggul darurat mengingat kondisi yang cuaca masih belum kondusif.
"Karena itu, BPBD Kabupaten Kudus tetap mengimbau agar masyarakat di wilayah terdampak banjir untuk tetap waspada, karena kondisi cuaca memang masih sangat ekstrim," kata Munaji.
Sementara itu, Kepala Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kuntoro mengatakan banjir yang terjadi di lingkungannya (Dukuh Krajan) disebabkan luapan dari sungai Piji.
Hingga saat ini, banjir di Dukuh Krajan mengakibatkan 750 KK terdampak dan 111 rumah masih terendam banjir. Pemdes setempat terus melakukan pendataan warga yang terdampak banjir.
Mulai kemarin (Rabu) sore sudah disiapkan dapur umum untuk. "Dapur umum tersebut disiapkan karena masih banyaknya warga yang memilih bertahan di rumah- rumah yang terendam banjir," jelasnya.