REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ekspor timah dan nontimah pada Januari 2023 sebesar 62,32 juta dolar Amerika Serikat. Angka itu naik 5,10 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya 59,29 juta dolar AS.
"Kenaikan ekspor ini karena naiknya ekspor komoditas nontimah mencapai 25,73 juta dolar AS atau naik 27,67 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Kamis (2/3/2023).
Ia mengatakan, ekspor komoditas timah selama Januari 2023 tercatat sebesar 36,58 juta dolar AS atau turun sebesar 6,53 persen dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 67,27 persen. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah, dengan persentase sebesar 77,40 persen. Ekspor komoditas nontimah tercatat juga mengalami penurunan sebesar 9,76 persen.
"Selama Januari 2023, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 58,71 persen dan 41,29 persen," kata Toto.
Ia menyatakan, timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mayoritas diekspor ke negara-negara di Asia. China masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Sebesar 22,45 persen ekspor timah pada Januari 2023 dikirim ke negeri Tirai Bambu ini," ujarnya.
Menurut dia, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor timah ke China naik 290,21 persen. Korea Selatan dan Jepang berada di peringkat kedua dan ketiga. Sebesar 19,35 persen dan 15,83 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Urutan berikutnya Taiwan dan Singapura.
"Secara total, lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 77,66 persen," kata Toto.