Jumat 03 Mar 2023 01:40 WIB

Pertemuan Menlu G20 di India Dibayangi Keretakan Kubu Timur dan Barat

Proposal perdamaian Cina untuk Ukraina dimentahkan oleh negara Barat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
 Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berjalan di sela-sela pertemuan menteri luar negeri G20 di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023).
Foto: Russian Foreign Ministry Press Service via AP
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berjalan di sela-sela pertemuan menteri luar negeri G20 di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India memegang keketuaan negara-negara ekonomi berpengaruh dunia, G20 pada 2023, dan pekan ini akan dimulai pertemuan forum antar Menteri Luar Negeri (Menlu). Namun retaknya hubungan Timur-Barat atas perang Rusia di Ukraina dan meningkatnya kekhawatiran tentang aspirasi global Cina telah membayangi pandangan para Menlu dari 20 negara.

Keretakan yang semakin pahit antara Amerika Serikat dan sekutunya di satu sisi dan Rusia dan Cina di sisi lain tampaknya akan semakin melebar, ketika para diplomat tinggi dari Kelompok 20 negara berkumpul di ibu kota India pada hari Kamis (2/3/2023).

Baca Juga

Menlu AS Antony Blinken, Menlu Cina Qin Gang dan rekan mereka dari Rusia Menlu Sergey Lavrov semuanya akan hadir dan berjuang untuk mendapatkan dukungan dari anggota G20 yang negaranya merupakan kelompok nonblok.

Meskipun mereka semua akan berada di ruangan yang sama, tidak ada tanda bahwa Blinken, yang menghabiskan dua hari di Kazakhstan dan Uzbekistan memperingatkan Asia Tengah tentang posisi kedua negara itu. Blinken berusaha mengingatkan ancaman yang ditimbulkan Rusia sebelum melakukan perjalanan ke New Delhi, ketika semua perwakilan akan duduk bersama.