Kamis 02 Mar 2023 20:39 WIB

Wapres: Indonesia Memiliki Risiko Bencana Tertinggi di Dunia

Mitigasi hulu ke hilir harus diperkuat untuk menekan dampak bencana.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Bencana tsunami (ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
Bencana tsunami (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan perlunya kesiapsiagaan semua pihak dalam penanganan bencana. Ini mengingat dari sisi geografis Indonesia memiliki risiko bencana tertinggi di dunia, salah satunya bencana gempa bumi.

"Karena terletak pada zona pertemuan lempeng besar dunia yang aktif, sehingga sering terjadi gempa bumi," kata Ma'ruf saat menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (02/03/2023).

Baca Juga

Selain itu, kata Ma'ruf, Indonesia juga terus dibayangi bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim global. Seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan cuaca dan iklim ekstrem.

Dia menyebut sepanjang tahun 2022, di Indonesia telat tercatat 3.544 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi berupa banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.

Hal ini juga ditambah, ancaman bencana non-alam seperti kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, serta ancaman konflik sosial.

"Sebagaimana beberapa waktu lalu kita telah melewati masa Pandemi Covid-19, ke depan pun kita akan dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang semakin kompleks," ujarnya.

Karena itu, berbagai risiko bencana tersebut membuat pelaksanaan Rakornas Penanggulangan Bencana setiap tahun semakin meningkat. Untuk itu, upaya memperkuat mitigasi bencana dengan mempertimbangkan sisi keselamatan harus ditingkatkan.

"Mitigasi hulu ke hilir harus diperkuat untuk menekan dampak kerugian akibat kejadian bencana.Utamanya, saya meminta komitmen semua unsur dalam menegakkan aturan di bidang kebencanaan," ujarnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement