REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis (2/3/2023) mengecam pengunjuk rasa, karena kepung istrinya yang sedang menata rambut di sebuah salon di Tel Aviv. Istri Netanyahu, Sara, telah lama menjadi tokoh yang mempolarisasi di Israel.
Insiden pengepungan sebuah salon pada Rabu (1/3/2023) malam di lingkungan mewah di Tel Aviv mencerminkan perpecahan emosional Israel atas rencana reformasi peradilan. Demonstran di luar salon meneriakkan, "malu, malu", tetapi tidak mencoba memaksa masuk. Ratusan polisi dikirim ke tempat kejadian dan akhirnya berhasil mengawal Sara ke limusin.
Sementara itu, Netanyahu dan mitra politiknya tidak menunjukkan tanda-tanda akan melonggarkan dorongan untuk meloloskan reformasi peradilan Israel. Langkah-langkah ini semakin mengobarkan negara yang sudah sangat terbelah dan memicu protes terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Salah satu penata rambut dari salon tersebut, Moshe Butbul, mengatakan kepada situs berita Israel Ynet bahwa klien lain mengunggah foto selfie dengan Sara Netanyahu. Beberapa menit setelah foto itu diunggah, sejumlah pengunjuk rasa datang mengepung salon.
Wartawan di tempat kejadian mengatakan, pengunjuk rasa menjaga jarak dan tidak berusaha masuk ke salon. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir kemudian mengirim sejumlah besar pasukan keamanan ke salon. Dia juga telah memerintahkan polisi untuk menyelamatkan nyawa Sara dari para demonstran yang mengepung salon tersebut.
Ratusan petugas polisi, termasuk polisi berkuda, menerobos kerumunan massa untuk memberi jalan bagi kendaraan SUV yang akan membawa Sara. Sara dikawal keluar dari salon dan masuk ke dalam kendaraan yang melaju di bawah pengawalan ketat.
“Anarki harus dihentikan. Ini bisa menyebabkan hilangnya nyawa," ujar Netanyahu.
Menteri Diplomasi Publik Israel, Galit Distel Atbaryan, menyebut insiden itu sebagai teror tiga jam di mana seorang wanita dikepung oleh massa yang menghasut. Mantan jenderal dan mantan anggota parlemen partai Meretz, Yair Golan, mengatakan kepada radio Kan, Sara Netanyahu adalah tokoh politik. Hal ini mengacu pada kritik yang menganggap pengaruh politik Sara yang sangat besar di kantor perdana menteri,
"Dia (Sara) terlibat dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional dan menyetujui pengangkatan senior dari kiri dan kanan," ujar Golan.