Kamis 02 Mar 2023 21:29 WIB

Bisnis Ketenagalistrikan Jadi Akselerator Transisi Energi

Hal ini menjadi ceruk bisnis baru bagi industri dan pengusaha di Indonesia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Masyarakat Konsumen Listrik Indonesia (MLKI) mengkhawatirkan penerapan power wheeling akan menciptakan kartel pada sektor kelistrikan nasional, sehingga dapat memainkan tarif listrik yang dijual ke konsumen.
Foto: PLN
Masyarakat Konsumen Listrik Indonesia (MLKI) mengkhawatirkan penerapan power wheeling akan menciptakan kartel pada sektor kelistrikan nasional, sehingga dapat memainkan tarif listrik yang dijual ke konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agenda transisi energi yang dikantongi Indonesia bisa menjadi pemicu pertumbuhan bisnis di sektor ketenagalistrikan. Asosiasi Proteksi Energi Kelistrikan menilai momen transisi energi bisa menjadi pendorong pertumbuhan perekonomian.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan transisi energi merupakan hal yang tak bisa dielakan. Mengingat sudah menjadi komitmen seluruh dunia untuk mengurangi emisi demi lingkungan yang lebih baik.

Baca Juga

Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia lewat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan berbagai program transisi energi yang diharapkan bisa menjadi pendorong perekonomian.

"Transisi energi menjadi kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan. Bagaimana semua pihak bisa turut bersama dalam menjawab isu global dan melakukan transformasi bersama," ujar Hartanto melalui dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/3/2023).

Ketua Asosiasi Proteksi Energi Bima Putrajaya menjelaskan perkembangan transisi energi dan transformasi digital menjadi pemecut perkembangan bisnis kelistrikan di Indonesia. Hal ini menjadi ceruk bisnis baru bagi industri dan pengusaha di Indonesia.

"Dalam memasuki era grid edge diperlukan adaptasi skema bisnis kelistrikan harus sesuai dengan perkembangan teknologi baik dari segi tantangan maupun peluang yang akan dihadapi. Pertumbuhan konsumsi listrik mengalami pertumbuhan," ujar Bima.

Bima menambahkan bentuk komitmen ini harus dijalankan dengan melibatkan berbagai pihak. Baik dari segi pemerintah maupun diluar pemerintah harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapainya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement