Kamis 02 Mar 2023 21:32 WIB

Polisi Israel Bentrok dengan Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah

Demonstrasi anti-pemerintah berlangsung selama berminggu-minggu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pengunjuk rasa menggelar aksi di dekat kediaman pejabat Israel dalam demonstrasi anti-pemerintah yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Pengunjuk rasa menggelar aksi di dekat kediaman pejabat Israel dalam demonstrasi anti-pemerintah yang berlangsung selama berminggu-minggu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kepolisian Israel menembakkan gas air mata dan water canon ke pengunjuk rasa yang memblokir jalan tol di Tel Aviv. Polisi juga bentrok dengan pengunjuk rasa yang menggelar aksi di dekat kediaman pejabat Israel dalam demonstrasi anti-pemerintah yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Pada tengah malam, puluhan polisi dipanggil untuk mengeluarkan istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari salon yang sudah dikepung pengunjuk rasa. Ribuan orang di seluruh Israel menggelar "hari disrupsi nasional" sebagai protes atas rencana Netanyahu merombak sistem peradilan dan melemahkan Mahkamah Agung.

Rencana itu mendapat kritikan keras dari berbagai spektrum masyarakat Israel. Sekutu-sekutu internasional Netanyahu juga sudah memintanya untuk menahan diri. Gelombang kekerasan Israel-Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat menambah ketegangan.

Netanyahu dan koalisinya yang terdiri atas partai ultra-Ortodok dan nasionalis garis keras mengatakan rencana itu dibutuhkan untuk mengendalikan kekuasaan hakim yang tidak dipilih. Kritikus mengatakan Netanyahu yang merupakan terdakwa kasus korupsi menyimpan dendam pada sistem peradian dan mendorong Israel menuju negara otoriter.