REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk. berhasil meraih kontrak untuk proyek kereta komuter di Filipina setelah mengikuti tender infrastruktur transportasi tersebut.
"Alhamdulillah dapat kami laporkan saat ini kami mengikuti tender proyek kereta komuter di Filipina," ujar Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Dia menambahkan, Adhi Karya berpartisipasi untuk dua paket proyek kereta komuter Filipina yakni CP S-01 dengan nilai sekitar Rp 3,5 triliun dan CP S-03C dengan nilai sekitar Rp 5 triliun.
"Paket yang sudah kita segera berkontrak adalah paket CP S-01, dan harapannya pada bulan depan menyusul paket CP S-03C," kata Pundjung Setya Brata.
Dengan demikian, Adhi Karya dapat mengekspor dan diharapkan dapat menjadi awal yang bagus bagi Adhi Karya untuk berkiprah lebih banyak di pasar regional. Sebelumnya, Adhi Karya membidik proyek pembangunan infrastruktur kereta commuter line di Filipina.
Pundjung Setya Brata mengatakan, terkait pasar luar negeri ini pihaknya menyesuaikan dengan strategi jangka panjang di mana Adhi Karya saat ini sudah dinobatkan sebagai jawara atau champion dalam infrastruktur perkeretaapian atau railway engineering construction, sehingga untuk pasar luar negeri pun dari sisi produknya yang dikejar yakni sektor railway engineering construction.
Kemudian, lanjut dia, mengenai masalah wilayah atau geografisnya, Adhi saat ini menyasar pasar ASEAN dan negara yang sedang banyak proyek perkeretaapian saat ini adalah Filipina.
Adhi Karya sekarang sedang mengerjakan beberapa proyek kereta api dengan proyek terbesarnya adalah LRT Jabodebek senilai Rp 23 triliun. Di samping itu, Adhi tengah menggarap proyek MRT Bundaran HI-Sarinah-Juanda yang merupakan proyek MRT Fase 2A Paket CP201.
Adhi juga membangun dua paket proyek kereta Bandara New Yogyakarta International Airport. Proyek kereta Bandara NYIA ini secara keseluruhan sepanjang empat km, yang dua km di antaranya digarap Adhi. Sedangkan, di Pulau Sumatera, Adhi Karya menggarap proyek jalan tol.