Jumat 03 Mar 2023 06:47 WIB

Ramai Isu Boikot Pajak, Dirjen Pajak Minta Dukungan Ketum PBNU

Dirjen Pajak Suryo Utomo meminta dukungan Ketum PBNU soal ramainya isu boikot pajak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo. Suryo meminta dukungan Ketum PBNU soal ramainya isu boikot pajak.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo. Suryo meminta dukungan Ketum PBNU soal ramainya isu boikot pajak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan ramainya isu boikot pajak dalam beberapa hari bekalangan ini, Direktorat Jenderal Pajak, Suryo Utomo beserta jajarannya menemui  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Menurut Suryo, kunjungannya tersebut untuk silaturrahmi sekaligus meminta dukungan dari berbagai kalangan, khususnya Nahdlatul Ulama (NU). Suryo mengatakan, dukungan dari NU diperlukan untuk menegakkan Indonesia dan menjaga masyarakat secara umum.

Baca Juga

“Kami memang bersilaturrahmi dengan PBNU, di tempat kediaman beliau Gus Yahya. Maksud dan tujuannya, pengin mengajak kita semua, khususnya NU, untuk terus berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan nasional, dan lebih khusus lagi menjaga Indonesia yang lebih baik melalui pembayaran pajak,” ujar Suryo dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, Kamis (2/3/2023).

Menanggapi ancaman boikot pajak yang mengemuka baru-baru ini, Gus Yahya pun menegaskan sikap bahwa NU berpihak kepada kepentingan negara.

“Ya, kalau untuk selain warga NU monggo saja. Tetapi seperti saya katakan tadi, bahwa warga NU bersama-sama dengan para ulamanya itu akan istiqamah senantiasa di pihak negara. Apa pun yang menjadi kepentingan negara, kita akan bela, oleh NU,” ucapnya.

Kendati demikian, Gus Yahya menuntut akuntabilitas pemerintah sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Pihaknya juga siap mengawasi dan mendorong masyarakat ikut mengontrol pemerintahan.

“Yang jelas, NU ikut menuntut akuntabilitas pemerintah demi kepentingan negara. Kita jelas menyeru kepada pemerintah, semua, organ-organ maupun aparatusnya, untuk bertindak akuntabel di dalam menjalankan tugas-tugas negara,” kata Gus Yahya.

Demi kepentingan negara, kata Gus Yahya, NU akan selalu siap sedia ikut mengawasi dan melakukan upaya-upaya memperkuat partisipasi masyarakat dalam mengawasi praktik-praktik yang dijalankan pemerintah.

“Supaya ke depan, sungguh-sungguh semua yang dilakukan betul-betul untuk kepentingan negara,” jelas Gus Yahya.

Awalnya, Suryo di dampingi pejabat DJP mengunjungi kantor PBNU di Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023) sekitar pukul 08.00 WIB pagi. Kedatangannya disambut Ketua PBNU H Yusuf Hamka dan Ning Alissa Wahid.

Tak lama berselang, pertemuan itu berpindah tempat ke kediaman Gus Yahya di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Di kediaman Gus Yahya, pertemuan Suryo DJP dan Gus Yahya dilakukan secara tertutup, dimulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.10 WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement