REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform pendanaan peer to peer lending berbasis syariah Alami resmikan kerja sama dengan RUN System, penyedia perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) dan integrasi sistem aplikasi untuk bisnis skala menengah hingga besar di industri manufaktur, distribusi, perdagangan, dan jasa. Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri lewat digitalisasi.
Kerja sama kedua belah pihak ditandatangani oleh Chief Commercial Officer ALAMI, Andrisyah Tauladan dan Direktur RUN System, Franciscus Hasto Widodo pada Kamis (2/3/2023) di Kantor Alami, Jakarta. Andrisyah mengatakan, pihaknya siap menyalurkan pembiayaan produktif kepada mitra-mitra maupun ekosistem pengguna aplikasi milik RUN System. Hal ini sekaligus sebagai wujud dukungan Alami terhadap program pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan industri dalam negeri, khususnya di situasi ekonomi yang kurang stabil seperti saat ini.
“Demi menjaga kepercayaan pengguna platform kami, terutama para pendana, kami menargetkan proyek-proyek UMKM dalam negeri yang tentunya kredibel dan aman untuk memperoleh pendanaan melalui Alami,” tutur Andri.
Alami semakin gencar menjalin sinergi dengan berbagai pihak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memberikan dampak positif yang seluas-luasnya melalui teknologi. Fokus Alami dalam menyalurkan pembiayaan bertujuan membantu UMKM untuk naik kelas dan menghasilkan produk berdaya saing tinggi.
Oleh karena itu, Alami juga membangun Arqam sebagai program akselerasi bisnis UMKM Indonesia sesuai dengan prinsip syariah, melalui pelatihan dan mentoring serta kesempatan untuk mendapat berbagai dukungan dan bimbingan bagi UMKM terpilih. Diharapkan, UMKM binaan Arqam mampu tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan dampak untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Arqam juga telah berhasil membawa produk dalam negeri untuk diekspor ke pasar Asia.
Direktur RUN System, Franciscus Hasto Widodo mengatakan, kerja sama antara ALAMI dan RUN System merupakan sinergi yang makin memberdayakan UMKM untuk mempunyai daya saing yang lebih tinggi melalui digitalisasi. "Ini menunjukkan bahwa teknologi digital lokal dapat menjadi kunci untuk percepatan pertumbuhan industri dalam negeri Indonesia,” tutur Hasto.