REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Anggota Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2023-2027 Arya Sinulingga menjelaskan beberapa poin pembahasan yang dibahas saat Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya pada 4 Maret 2023.
"Pertemuan di Surabaya itu rembuk penentuan mengenai konsep Liga 1 dan Liga 2. hal ini merupakan implementasi program jangka pendek yang seperti disampaikan Pak Erick dan juga seperti yang diminta oleh Pak Jokowi," ujar Arya saat kegiatan di Lapangan Petrokimia Gresik, Kamis (2/3/2023).
Konsep dan sistem liga, lanjutnya, akan didiskusikan dengan masing-masing klub termasuk persoalan degradasi klub kontestan Liga 1.
"Semua akan dibahas di sana, klub yang akan menyepakati apakah Liga 2 diteruskan atau ada tim yang degradasi di Liga 1, semuanya klub yang akan memutuskan," katanya.
Tak hanya itu, menurut pria yang juga menjabat sebagai Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, di sarasehan tersebut nantinya juga akan dibahas soal pertandingan-pertandingan yang ditunda akibat perizinan yang belum ada.
"Ini hal yang penting untuk disampaikan, Pak Jokowi sudah memberi jaminan untuk membicarakan hal itu dengan Kapolri, jadi nantinya tiga bulan sebelum pertandingan izin sudah turun," kata Arya.
Selain itu, PSSI juga akan mengumumkan tempat Training Center (TC) bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang sudah ditargetkan oleh Presiden Jokowi.
"Lapangan untuk TC maupun stadion juga akan diumumkan di sana, tempatnya di IKN dan Desember sudah jadi," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI 2023-2027 Erick Thohir berencana menggelar sarasehan dalam waktu dekat untuk mencari formula peningkatan prestasi sepak bola nasional.
"Dua minggu lagi saya akan mengadakan sarasehan sepak bola. Di sana para peserta akan dibagi per kelompok yaitu Liga 1, Liga 2, Liga 3, tim nasional, perwasitan, kepelatihan, futsal, dan sepak bola wanita," ujar Erick.
Setiap kelompok tersebut akan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam satu ruangan khusus selama sekitar enam sampai tujuh jam, kata pria yang menjabat Menteri BUMN itu melanjutkan.
Nantinya mereka diminta untuk membicarakan dan memperdebatkan hal-hal dalam koridornya masing-masing. Setelah itu, kelompok-kelompok itu diharapkan bisa menghasilkan sebuah kesepakatan untuk dilaksanakan secara bersama-sama.
"Saya akan melempar garis besar visi dan misi yang disepakati bersama. Jadi, bukan visi dan misi saya, tetapi visi misi Liga 1 seperti apa, timnas seperti apa, wasit seperti apa. Ketika keluar dari kamar (diskusi), semua harus menandatanganinya," kata Erick menjelaskan.