Jumat 03 Mar 2023 06:20 WIB

Indonesia Terima Jatah Keketuaan MIKTA

Masa keketuaan Indonesia di MIKTA akan berlangsung selama satu tahun.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah menerima estafet keketuaan forum konsultatif antar lima negara yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia atau dikenal dengan nama MIKTA.
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah menerima estafet keketuaan forum konsultatif antar lima negara yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia atau dikenal dengan nama MIKTA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah menerima estafet keketuaan forum konsultatif antar lima negara yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia atau dikenal dengan nama MIKTA. Proses serah terima keketuaan berlangsung saat menlu dari kelima negara menghadiri pertemuan G20 di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023).

Dalam sambutannya saat serah terima keketuaan, Retno menyampaikan tiga prioritas keketuaan Indonesia di MIKTA. Pertama adalah penguatan multilateralisme.

Baca Juga

“Indonesia percaya bahwa multilaterialisme merupakan cara terbaik untuk memastikan semua negara berdiri sama tinggi dan mencegah kesewenang-wenangan pihak yang berkuasa,” ujar Retno, dikutip dari keterangan tertulis yang dirilis Kementerian Luar Negeri.

Prioritas kedua adalah pemulihan yang inklusif. Retno menilai, negara berkembang terus menghadapi prospek yang suram karena berbagai tantangan global. Jika hal itu terus berlanjut, dunia tidak akan bisa benar-benar pulih.