REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan makanan cepat saji untuk menurunkan berat badan mungkin tampak seperti sebuah oksimoron. Namun, seorang pengguna TikTok menyebabkan kehebohan dengan strategi penurunan berat badannya.
Coach bisnis berusia 56 tahun dari Nashville, Tennessee, Kevin Maginnis, mengumumkan rencananya untuk makan McDonald's saja tiga kali sehari selama 100 hari berturut-turut dalam upaya menurunkan berat badan 107 kg. Dalam video TikTok yang viral, Maginnis berencana menurunkan berat badan dengan membatasi porsinya dan hanya makan setengah dari setiap pesanan McDonald's.
Setelah memulai tantangan penurunan berat badan pada 21 Februari lalu, TikToker itu membagikan pembaruan tentang kemajuannya di acara TV Today. Maginnis mengatakan sudah turun 5,6 kg.
"Keyakinan saya adalah (saya akan) turun 22,6 kg, kesehatan saya akan lebih baik, darah saya akan lebih baik," kata Maginnis kepada pembawa acara Carson Daly dan Sheinelle Jones, dilansir Today, Jumat (3/2/2023).
Sebelum memulai tantangan, Maginnis melakukan pemeriksaan darah, dan beberapa hasil menunjukkan masalah kesehatan. Maginnis menganggp strateginya benar-benar berhasil sejauh ini.
"Gagasan untuk membatasi kalori, setiap kali berat badan saya turun selalu (terkait dengan metode itu)," ujar dia.
Maginnis mengatakan dia sebenarnya adalah seorang pegulat. Dia juga bertinju sewaktu di militer.
"Jadi ada saatnya Anda harus menambah berat badan dan mengurangi kalori," kata dia.
Pembawa acara Sheinelle mengakui awalnya mengira Maginnis harus bertahan hidup hanya dengan salad dan air saja. Namun, Maginnis makan burger, kentang goreng, dan makanan penutup di menu McD.
Akan tetapi, Maginnis tidak minum soda. Dia menggantinya dengan air mineral dan melewatkan camilan di antara waktu makan.
Maginnis mengatakan kegiatannya berbagi perjalanan penurunan berat badan dengan pengguna TikTok itu membantunya tetap bertanggung jawab atas tujuannya. Dia juga menimbang berat badannya sendiri setiap hari.
Maginnis mengatakan orang sering bertanya apakah dia lapar, karena dia membatasi asupan makanannya. Jawabannya, iya.
"“Mereka menyebutnya kelaparan, saya menyebutnya insinerator saya yang menyala untuk membakar semua kelebihan lemak," ujar dia.
Maginnis mengatakan dokter telah bereaksi terhadap pola dietnya dalam komentar video TikTok. Pendapat ahli medis sangat beragam.
"Ada ahli jantung yang menyukainya dan ada juga yang membencinya," kata dia.