Jumat 03 Mar 2023 16:18 WIB

Banjir Kudus Meluas, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah

Data pengungsi akan terus dimutakhirkan, terlebih curah hujan cenderung naik.

Anggota TNI bersama relawan BPBD Kabupaten Kudus masih melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir dan harus mengungsi mengunakan perahu karet, Kamis (2/3).
Foto: dok. BPBD Kab. Kudus
Anggota TNI bersama relawan BPBD Kabupaten Kudus masih melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir dan harus mengungsi mengunakan perahu karet, Kamis (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bertambah menjadi 173 orang dari sebelumnya 49 orang.

"Jika sebelumnya warga yang mengungsi dari dua desa, yakni Desa Payaman dan Tanjungkarang, kini bertambah dari Desa Gulang dan Jati Wetan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Mundir di Kudus, Jumat (3/3/2023).

Berdasarkan data per Kamis (2/3), pukul 17.00 WIB jumlah pengungsi dari Desa Gulang mencapai 74 orang, Desa Jati Wetan 50 orang, Desa Payaman 32 orang, dan Desa Tanjungkarang 17 orang.

Sebagian besar warga yang rumahnya tergenang banjir tersebut, mengungsi di balai desa setempat karena sejak curah hujan tinggi sudah dipersiapkan tempat pengungsian. Sedangkan lainnya mengungsi di rumah ibadah, seperti dilakukan warga Desa Tanjungkarang mengungsi di kelenteng dan gereja.

Untuk kebutuhan logistik bahan makanan, BPBD masih memiliki stok yang cukup, belum termasuk pemerintah desa yang juga bisa mengalokasikan bantuan itu melalui anggaran desa. Dia mengatakan data pengungsi akan terus dimutakhirkan, terlebih curah hujan cenderung naik.

Desa terdampak banjir di Kecamatan Mejobo, yakni Desa Payaman dan Golantepus, adapun di Kecamatan Jati yakni Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, dan Jetiskapuan. Di Kecamatan Undaan meliputi Desa Ngemplak, Karangrowo, dan Undaan Lor.

Jumlah rumah tergenang banjir 879 unit, sementara areal persawahan yang terdampak 5.425 hektare tersebar di empat kecamatan, yakni Mejobo, Jati, Undaan, dan Jekulo.

Warga di pengungsian sudah disiapkan dapur umum yang menyiapkan kebutuhan makan dan minum setiap hari. Persediaan itu juga untuk warga  yang bertahan di rumah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement