Jumat 03 Mar 2023 16:41 WIB

Polisi Tangkap Belasan Pengguna Sabu di Kabupaten Bogor

Sebanyak 14 tersangka ada yang masih di bawah umur dan residivis kasus narkotika.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Polisi menunjukkan barang bukti hasil tangkapan narkotika jenis sabu di Kabupaten Bogor (ilustrasi).
Foto: ANTARA/ Reno Esnir/nz
Polisi menunjukkan barang bukti hasil tangkapan narkotika jenis sabu di Kabupaten Bogor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor menangkap 14 orang tersangka penyalahgunaan narkotika jenis sabu di wilayah hukum Kabupaten Bogor. Belasan tersangka tersebut ditangkap selama Februari 2023.

Kasat Reserse Narkoba Polres Bogor, AKP Muhammad Ilham, mengatakan, para tersangka berasal dari 11 tindak pidana. Beberapa di antaranya, ada yang berusia di bawah umur, dan ada yang merupakan residivis perkara narkotika.

"Dari perkara penyalahgunaan narkotika jenis sabu tersebut berhasil disita barang bukti berupa 278 paket dengan berat 0,54 kilogram," kata Ilham di Markas Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/3/2023).

Ilham mengungkapkan, penangkapan para tersangka dan penyitaan barang buktinya, berhasil menyelamatkan masyarakat dari penyalahgunaan narkotika yaitu sebanyak 2.700 jiwa. Diperkirakan, jika dikalkulasi jumlah barang bukti yang bisa beredar senilai Rp 800 juta.

"Kalau dirupiahkan, satu gram itu dibeli seharga Rp 1,5 juta. Jadi barang bukti yang diamankan ada sekitar kurang lebih Rp 800 juta," ujarnya.

Menurut Ilham, modus yang dilakukan para pelaku untuk mengedarkan barang haram tersebut yakni dengan bertemu langsung atau cash on delivery (COD). Selain itu, ada juga sistem tempel atau memberikan petunjuk berupa gambar atau lainnya.

Jaringan peredaran sabu ini, kata dia, meliputi Kabupaten Bogor, Bekasi, hingga wilayah Provinsi Banten. "Motifnya tersebut yaitu faktor ekonomi," imbuh Ilham.

Akibat perbuatannya, kata Ilham, pelaku diancam dengan Pasal 114 Ayat 2, Pasal 112 Ayat 2 Undang-Undang Tahun 2009 tentang narkotika. Dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana mati dengan denda maksimal Rp 10 miliar.

"Jadi kami berusaha keras untuk memberantas segala tindak pidana narkotika yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Ini adalah bukti dari kerja keras Satnarkoba Polres Bogor, sebagai bentuk juga menjelang Ramadhan biar nanti bersih dari peredaran narkoba," kata Ilham.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement