Jumat 03 Mar 2023 16:49 WIB

Dengan Eternitas Transformasi, Erick Thohir Bawa 'Gajah' BUMN Bisa Menari

Ada tiga variabel yang wajib dimiliki untuk membuat raksasa BUMN menari

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan orasi ilmiah dalam penganugerahaan gelar doktor honoris causa di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jumat (3/3/2023).
Foto: Tangkapan Layar
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan orasi ilmiah dalam penganugerahaan gelar doktor honoris causa di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jumat (3/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menetapkan standar tinggi pada setiap organisasi yang ia kelola. Hal ini ia buktikan saat mengembangkan Klub Basket Satria Muda, Republika, hingga Inter Milan.

Erick mengatakan eternitas transformasi BUMN harus menjadikan organisasi-organisasi yang ia pimpin sebagai organisasi juara. Erick teringat dengan buku teks yang ditulis Guru besar Harvard, Profesor Rosabeth Moss Kanter tentang mengajari gajah menari saat ia kuliah MBA di Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga

"Pertanyaannya, bagaimana kita mengajari gajah-gajah BUMN kita, mulai dari Pertamina, PLN, PTPN, MIND ID, Telkom, dan yang lainnya untuk menari. Tidak sekadar menari, tapi beyond tarian. Tarian yang lincah, indah, dan bertenaga di dalam persaingan ekonomi global," ujar Erick dalam orasi ilmiahnya bertajuk "Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru" saat menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (3/3/2023).

Bagi Erick, hal ini adalah tantangan manajemen strategis yang berbeda yang tidak banyak ditemui pada buku-buku teks manajemen strategis. Erick sejak awal telah mengidentifikasi setidaknya ada tiga masalah utama yakni organisasi kementerian yang cenderung birokratis, organisasi BUMN terlalu besar dan tidak fokus, serta tidak adanya satu nilai yang mengikat.