REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Jawa Barat, akan menggencarkan vaksinasi unggas. Upaya tersebut dilakukan setelah adanya unggas yang terpapar flu burung di wilayah Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah.
Untuk kebutuhan vaksinasi unggas itu, Dispangtan Kota Cimahi mengabarkan, disiapkan sekitar 600 dosis vaksin. “Mulai minggu depan vaksinasi ternak unggas di Kelurahan Padasuka,” kata Kepala Bidang Pertanian Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari, saat dihubungi, Jumat (3/3/2023).
Mita mengatakan, vaksinasi itu akan dilakukan di 15 kelurahan wilayah Kota Cimahi. Vaksinasi itu disebut menyasar ternak unggas yang kondisinya sehat. Jika vaksin kurang, kata dia, pihaknya akan mengajukan permohonan kembali ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya dikabarkan 49 ternak unggas di wilayah Kelurahan Padasuka mati mendadak dalam kurun waktu sekitar satu pekan. Dispangtan Kota Cimahi lalu melakukan investigasi. “Kematian (unggas) mulai tanggal 13 sampai 21 Februari (2023), investigasi sejak 26 Februari,” kata dia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, ada unggas yang mati akibat flu burung. “Hasilnya positif AI (avian influenza), berarti di situ sudah terjadi penyakit flu burung,” ujar Mita.
Menurut Mita, sejauh ini ternak unggas yang terindikasi flu burung ada sekitar 172 ekor, mencakup ternak ayam, entok, dan kalkun. Ia mengatakan, ternak unggas tersebut milik tiga warga di wilayah Padasuka. “Jadi, ada 49 yang mati, 40 lainnya menunjukkan gejala terindikasi flu burung. Ternak-ternak itu diisolasi dan tidak boleh dibawa keluar,” kata dia.
Pada awal Maret ini, Mita menyebut belum ditemukan kasus baru flu burung. Ia meminta masyarakat waspada. Untuk warga yang akan membawa ternak unggas dari luar Kota Cimahi, kata dia, mesti dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan.