Jumat 03 Mar 2023 17:17 WIB

Kepala BPIP Ungkap Hubungan Islam dan Pancasila dari Perspektif Maqashid Syariah

Kepala BPIP sebut Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab hubungan Pancasila dan Islam

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi membuka secara resmi kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), Seminar Nasional dan Bedah Buku Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah Prof Yudian Wahyudi.
Foto: dok BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi membuka secara resmi kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), Seminar Nasional dan Bedah Buku Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah Prof Yudian Wahyudi.

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi membuka secara resmi kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), Seminar Nasional dan Bedah Buku: Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah Prof Yudian Wahyudi. Seminar ini atas gagasan dan kerja sama BPIP dengan tiga sekolah tinggi yang ada di Bima, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Bima, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima, dan Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) Al-Ittihad Bima, Kamis (2/3). 

Prof Yudian menyampaikan kepada ratusan mahasiswa akan pentingnya sejarah kemerdekaan dan cara-cara mensyukurinya pada masa kini. “Saya ingin mengingatkan kembali apa yang ada di buku ini. Mari kita lihat, ternyata proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan proklamasi terhebat sepanjang sejarah di muka bumi ini karena telah membebaskan dan mempersatukan kembali 57 negara (kerajaan) hanya dengan waktu 59 detik," tutur Prof Yudian. 

Selain itu, Prof Yudian juga menekankan tentang hubungan antara Islam dan Pancasila jika ditinjau dari perspektif maqashid syari’ah, seperti pada Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan menjadi titik temu agama-agama di dalam Pancasila, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Nilai kemanusiaan bersifat ini universal dimana agama-agama memuliakannya. Namun, pada saat yang bersamaan juga bersifat nasional. “Karena kemanusiaan Pancasila merupakan “kemanusiaan konstitusional”, yang menempatkan setiap penduduk Indonesia sebagai warga negara yang memiliki kedudukan setara di hadapan konstitusi dan hukum, maka nilai kemanusiaan tersebut juga mengacu pada penghormatan terhadap kewarganegaraan. Jadi silakan adik-adik mau jadi Gubernur silahkan, mau jadi Presiden silakan, karena itu adalah hal konstitusional,” katanya menjelaskan.

Wali Kota Bima yang diwakili oleh Sekretaris Daerah H Mukhtar mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila. Ia mengaku, kegiatan semacam ini akan meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan dari sekolah tinggi yang ada di Bima. 

“Terlaksananya kegiatan ini tentu menjadi penanda bahwa peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dari sekolah tinggi yang ada di Bima terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi harapan kita bersama. Di mana di era globalisasi dan tantangan perubahan yang terjadi saat ini, kita harus membekali generasi kita dengan perwujudan Pancasila dengan nilai nilai luhur didalamnya,” ujarnya. 

Mukhtar menyampaikan pendidikan moral Pancasila dimasa sekarang perlu ditanamkan didalam sanubari segenap anak bangsa untuk menghidupkan jiwa pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

“Oleh karena itu apa yang kita laksanakan pada hari ini menjadi salah satu langkah yang wajib kita dukung bersama dimana Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia hadir melaksanakan berbagai kegiatan untuk membumikan Pancasila,” ucapnya. 

Mukhtar menegaskan bahwa Pancasila sudah diterapkan oleh masyarakt Bima, menurutnya Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai agama, nilai-nilai kepercayaan yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat indonesia. 

“Makna dari nilai Pancasila sudah kita terapkan di kota Bima sejak dulu. Hal tersebut terbukti dengan semboyan kita 'Maja Labo Dahu' di mana semboyan ini sarat makna yang begitu dalam seperti halnya yang tertuang dalam sila pertama Pancasila, yakni ketuhanan yang Maha Esa, artinya kita melakukan sesuatu hal takut kepada Allah SWT dan malu pada sesama,” ujarnya. 

Senada dengan itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, dan Komunikasi Prakoso juga menyakini Pancasila dalam tindakan nyata adanya dalam kehidupan masyarakat Bima, 

“kita nanti akan melakukan bedah buku Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Saya yakin semua warga Bima termasuk adek-adek mahasiswa selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, lewat sosialisasi ini mari kita teguhkan bersama untuk terus menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan kita, dalam belajar, bekerja dan kehidupan bermasyarakat,” tutur Prakoso. 

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran BIMA, Yan Supriatman mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan ilmu yang diberikan Kepala BPIP kepada seluruh mahasiswa dan peserta yang hadir. 

“Selamat datang di Bima, Gurunda, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, terima kasih atas ilmu-ilmunya dan telah menghadirkan buku ini, sehingga bisa terlaksananya kegiatan semacam ini, sebagai majlis ilmu untuk kita bersama,” ucapnya. 

Hadir juga para narasumber seminar, Prof.  Dr. Atun Wardatun, M.Ag, Ph.D., Prof. Dr Abdul Wahid, Ma, M.Pd., Dan Syaiful Arif, Mh), Ketua STIT Sunan Giri Bima, Irwan Supriadin J, M. Sos, I,. dan Ketua STIS Al-Ittihad BIMA, Dr. Muhammad Mutawali, M.A. serta segenap civitas akademika. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement