REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah supermarket milik keluarga Antonella Roccuzzo, istri Lionel Messi, di Rosario, di Provinsi Santa Fe Argentina, dilaporkan mendapat serangan dari dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor lalu menembaki toko tersebut. Mereka meninggalkan surat kaleng yang mengancam kapten Argentina berusia 35 tahun di depan pintu toko.
"Messi, kami menunggumu, (Pablo) Javkin (walikota) juga seorang narco (pengedar narkoba), dia tidak akan menjagamu," tulis komplotan itu dikutip dari TRT World, Jumat (3/3/2023).
Javkin pergi ke supermarket dan mengecam otoritas federal atas apa yang dia sebut sebagai kegagalan mereka untuk mengekang lonjakan kekerasan terkait narkoba di Rosario, yang terletak sekitar 300 kilometer barat laut ibu kota Buenos Aires. Polisi mengatakan, kedua pria dengan sepeda motor menembakkan setidaknya selusin peluru ke cabang Unico pada dini hari waktu setempat.
Dianggap oleh banyak orang sebagai pemain sepak bola terhebat sepanjang masa, Messi dipuja di Argentina, terutama karena ia memimpin tim nasional meraih kemenangan Piala Dunia pertama negara itu dalam 36 tahun di Qatar pada bulan Desember. Messi saat ini bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG) dan menghabiskan sebagian besar waktunya di luar negeri, meskipun ia sering mengunjungi Rosario di mana ia memiliki rumah di pinggiran Kota Funes.
Di Rosario, jaksa penuntut Federico Rebola mengatakan, pihak berwenang sedang meninjau rekaman kamera keamanan dan melakukan penyelidikan awal. Dia mengatakan itu adalah pertama kalinya mertua Messi menerima ancaman semacam ini.
Celia Arena, Menteri Kehakiman provinsi Santa Fe, tempat Rosario berada, mengatakan serangan itu merupakan terorisme oleh kelompok mafia yang dimaksudkan untuk mengintimidasi masyarakat luas.
"Tujuannya adalah dengan sengaja menyebabkan teror pada penduduk dan mematahkan semangat kita yang berjuang melawan kekerasan kriminal, mengetahui bahwa itu akan menjadi peristiwa penting global," tulis Arena dalam sebuah unggahan di media sosial.
Javkin, seorang politikus kiri-tengah yang menentang koalisi Peronis yang berkuasa, tampaknya mencurigai keterlibatan atas serangan terhadap geng kriminal dan pejabat keamanan federal. "Saya meragukan semua orang, bahkan mereka yang seharusnya melindungi kami," kata Javkin dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio lokal.
Javkin mengatakan bahwa dia baru-baru ini melakukan diskusi yang sangat kuat dengan anggota pasukan keamanan federal selama beberapa minggu terakhir utuk menuntut agar mereka menindak kejahatan kota.