Sabtu 04 Mar 2023 01:12 WIB

Tim Gulkarmat: Kondisi Kebakaran TBBM Plumpang dalam Proses Pendinginan Area

Proses pendinginan ada di area dalam sementara pemukiman warga masih menyala

Rep: Ali Mansur/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Akses menuju lokasi permukiman warga ditutup untuk memudahkan upaya pemadaman kebakaran khususnya yang dekat lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Akses menuju lokasi permukiman warga ditutup untuk memudahkan upaya pemadaman kebakaran khususnya yang dekat lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pemadaman kebakaran hebat Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara sudah dalam proses pendinginan di area dalam Pertamina, Jumat (3/3). Proses pendinginan dimulai sekitar pukul 23.12 WIB, tapi untuk area pemukiman warga situasi masih menyala.

“Untuk pemukiman warga situasi masih menyala untuk di dalam area Pertamina situasi pendinginan,” ungkap Humas Gulkarmat Mulat Wijayanto, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/3).

Baca Juga

Sementara itu jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran pipa Pertamina tersebut mengalami perubahan. Korban meninggal dunia sebanyak 16 orang meninggal dunia, dengan rincian 14 orang dewasa dan dua diantaranya anak-anak. 

Sebelumnya, tercatat sebanyak 17 korban meninggal dunia, dua diantaranya masih berusia anak-anak. Saat ini seluruh korban masih diidentifikasi.

“14 Orang dewasa ditambah dua anak, total 16 jiwa,” kata Mulat.

Kemudian dalam pemadaman kebakaran hebat itu, kata Mulat, pihaknya mengerahkan sebanyak 52 unit dan 260 personel. Namun untuk penyebab kebakaran pipa Pertamina tersebut masih belum diketahui. Kebakaran besar itu terjadi pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَطَّعْنٰهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ اَسْبَاطًا اُمَمًاۗ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اِذِ اسْتَسْقٰىهُ قَوْمُهٗٓ اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۚ فَانْۢبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًاۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْۗ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَاَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوٰىۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
Dan Kami membagi mereka menjadi dua belas suku yang masing-masing berjumlah besar, dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka memancarlah dari (batu) itu dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Dan Kami naungi mereka dengan awan dan Kami turunkan kepada mereka mann dan salwa. (Kami berfirman), “Makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.” Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi merekalah yang selalu menzalimi dirinya sendiri.

(QS. Al-A'raf ayat 160)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement