REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan Disney di Inggris, Disney UK, mencatat kerugian hampir 300 juta dolar AS, sekitar 4,5 triliun, untuk tahun finansial yang berakhir pada 2 Oktober 2021. Angka tersebut merupakan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut data dari tahun yang berakhir Oktober 2020, laporan laba yang disajikan ulang sebesar 291 juta dolar AS. Angka tersebut berasal dari laporan keuangan perusahaan yang diajukan ke pendaftar bisnis Inggris, Companies House, pada Kamis (1/3/2023).
Laporan keuangan tersebut mewakili tahun penuh pertama sejak Disney+ mulai beroperasi pada Maret 2020. Ini juga laporan keuangan tahun penuh pertama yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Menurut laporan yang ditandatangani oleh eksekutif EMEA Sarah Williams, kerugian sebesar 292,7 juta dolar AS disebabkan oleh penurunan investasi dan peningkatan biaya pengembangan untuk Disney+ dan konten bioskop.