REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden kebakaran hemat melanda area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Hingga kini, tercatat belasan orang tewas akibat peristiwa menyeramkan tersebut.
PT Pertamina (Persero) menyatakan masih melakukan proses investigasi terkait penyebab kebakaran yang melanda Depo Plumpang. Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra wilayah Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan saat ini masih memfokuskan pada upaya evakuasi pekerja dan warga yang bermukim di sekitar lokasi kebakaran.
"Kami terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat malam WIB.
Ternyata, sehari sebelum kejadian, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman sempat mengunjungi Integrated Terminal Jakarta PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, Kamis (2/3/2023). Kunjungan tersebut dilakukan guna memastikan keamanan pasokan energi bagi masyarakat.
Jenderal Dudung beserta rombongan disambut oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Erry Widiastono, dan Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi.
Sembari memperlihatkan overview Integrated Terminal Jakarta Pertamina di Plumpang, Alfian mengapresiasi kunjungan yang dilakukan Jenderal Dudung. Di sisi lain, tim dari Pertamina Patra Niaga juga menjelaskan mengenai sarana dan fasilitas layanan BBM dan LPG di Regional JBB serta proses bisnis dari Integrated Terminal Jakarta, ke rombongan KSAD.
"Integrated Terminal Jakarta PT Pertamina (Persero) di Plumpang merupakan salah satu objek vital nasional. Sehingga saya sangat mengapresiasi perhatian dan dukungan dari KSAD ke Pertamina, agar kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi dengan baik," ucap Alfian dikutip dari laman resmi.
Sementara itu, Nicke Widyawati dalam sambutannya menjelaskan, komitmen Pertamina yang selalu memastikan kebutuhan dan akses energi terpenuhi hingga ke pelosok negeri. Ia mengatakan, selain Program BBM Satu Harga, Pertamina juga menghadirkan Pertashop dan Program One Village One Outlet (OVOO) LPG di perdesaan, sebagai wujud nyata energi berkeadilan.
"Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah untuk menyuplai energi ke seluruh Indonesia, sehingga kami berkomitmen untuk memastikan tak ada kelangkaan energi. Saat ini, lini bisnis Pertamina tidak hanya fokus pada minyak dan gas, namun juga memanfaatkan seluruh sumber energi di Indonesia," jelas Nicke.
Adapun Jenderal Dudung mengaku, tak hanya memastikan keamanan energi nasional, sekaligus guna memperkuat pengamanan fasilitas terminal BBM yang dimiliki Pertamina. "Dinamika perkembangan lingkungan mewajibkan pemerintah menjaga ketersediaan BBM sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negera. Seperti yang telah disampaikan bahwa terminal BBM merupakan objek vital, sehingga diperlukan sistem pertahanan yang sangat baik," ungkap Dudung.
Dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta atau Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.