Sabtu 04 Mar 2023 10:09 WIB

Jus Nanas dari Brasil Dapatkan Sertifikasi Halal

Di Singapura, sertifikasi halal diperlukan untuk bea cukai.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sertifikasi Halal. Jus Nanas dari Brasil Dapatkan Sertifikasi Halal
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Sertifikasi Halal. Jus Nanas dari Brasil Dapatkan Sertifikasi Halal

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Flora Group, yang mengkhususkan diri dalam memproduksi konsentrat jus nanas, mendapatkan sertifikasi halal untuk pabriknya yang berbasis di Floresta do Araguaia, Pará. Manajer Flora Group Operations, Leonardo Magalhães, mengatakan sertifikasi halal wajib untuk masuk ke beberapa negara.

Didirikan oleh orang Italia di Brasil pada 1998, perusahaan ini lahir dengan penekanan pada ekspor. Mereka berhasil mengirimkan 90 persen hasil produksinya ke lebih dari 20 negara, terutama di seluruh Eropa, Timur Tengah dan Asia.

Baca Juga

"Di Singapura, sertifikasi halal diperlukan untuk bea cukai. Kami juga berupaya memperluas pangsa kami di Timur Tengah,” kata Magalhaes dikutip di ANBA, Sabtu (4/3/2023).

Singapura bukanlah negara mayoritas Islam, tetapi sebagian besar penduduknya adalah Muslim. Ini bukan kali pertama Flora Group mendapatkan sertifikat halal. Mereka sudah disertifikasi oleh Cdial Halal selama dua siklus (enam tahun), namun pada 2022 sempat tidak meneruskan sertifikasi tersebut.

Saat ini, Magalhaes menyebut pihaknya berupaya mendapatkan kembali sertifikasi halal karena permintaan dari negara-negara tersebut bangkit kembali. Pada 2022, tidak banyak permintaan dari negara-negara yang membutuhkan sertifikasi.

Jus milik Flora Group disebut tidak mengandung bahan tambahan atau pengawet, hanya buahnya saja. Kondisi ini tidak bisa disalahartikan atau bahkan disebut tidak halal. Meski demikian, sertifikasi tetap penting sebagai kebutuhan administrasi.

“Tapi kami melihat pentingnya sertifikasi agama untuk beberapa negara, jadi masuk akal bagi kami untuk disertifikasi. Ini adalah masalah perdagangan dan ini (sertifikasi) membuka pintu bagi pasar-pasar ini,” ucap dia.

Dengan memiliki sertifikasi halal, grup ini ingin meningkatkan pangsa pasarnya di Timur Tengah. Wilayah ini diketahui mengonsumsi banyak jus, yang mana perusahaan juga ingin mengirim produknya ke seluruh dunia dan meningkatkan jumlah, serta mendiversifikasi pasar agar tidak terlalu rentan terhadap fluktuasi pasar regional.

Di antara negara-negara Arab, grup ini mengekspor produknya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar dan Maroko. Di Eropa, meskipun Islamisme bukan agama yang dominan, namun ini adalah sertifikasi yang dicari. Perusahaan juga mengekspor produknya ke Iran.

Flora menggunakan nanas Pérola untuk memproduksi jus konsentrat, yang berfungsi sebagai dasar industri makanan untuk menghasilkan jus, minuman ringan, es krim, atau produk lainnya.

Grup ini menanam nanas organik di Floresta do Araguaia, Pará, di mana mereka memiliki pabrik pengolahan untuk memproduksi jus utuh dan konsentrat, serta jus organik. Floresta do Araguaia adalah produsen nanas Pérola terbesar di Brasil. Selain memiliki perkebunannya sendiri yang menanam nanas organik, mereka juga membeli buah dari petani lokal lainnya.

Perusahaan juga menjalankan pusat manajemen, pasokan dan distribusi di Pouso Alegre, Minas Gerais. Pabrik pengolahan lainnya berada di Miranorte, Tocantins yang juga memproduksi jus mangga, markisa, dan jambu biji. Apa yang membuat grup ini menonjol dari yang lain, kata Magalhaes, adalah spesialisasi nanas dan memimpin pasar ini, serta memiliki sertifikasi industri makanan utama.

“Kami bersertifikat FSSC 22.000 dari SGS, dan kami juga berpartisipasi dalam sistem kontrol sukarela SGF,” ucap dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement