Sabtu 04 Mar 2023 10:36 WIB

Dua Tahun Terakhir, Fasilitas Migas Pertamina Lima Kali Kebakaran

Komisi VII DPR minta Pertamina tanggung jawab dan ivestigasi kilang Plumpang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas mengevakuasi jenazah korban saat terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas mengevakuasi jenazah korban saat terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto, menyayangkan terjadinya kembali insiden kebakaran di kilang minyak Pertamina. Kali ini, kebakaran disebabkan kebocoran pipa depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam WIB.

Rofik mengatakan, Pertamina dan pihak terkait harus memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi. Atas peristiwa ini, ia turut berbelasungkawa terhadap masyarakat sipil yang terdampak. "Apalagi, ini daerah padat penduduk. Pertamina harus tanggung jawab," kata Rofik di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Baca Juga

Pipa BBM yang terbakar merupakan bagian Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. TBBM Plumpang dinilai sebagai salah satu terminal BBM terpenting di Indonesia, sehingga harus dipastikan pasokan BBM tetap aman meski ada insiden.

Rofik menerangkan, TBBM Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina. Sehingga, tindakan selanjutnya Pertamina harus memastikan suplai BBM tidak terganggu.

Rofik turut menyinggung kejadian kilang minyak milik Pertamina yang sebelumnya berulang terjadi, seperti Kilang Balikpapan pada Maret 2022 lalu. Dua tahun terakhir ini, sambung dia, sudah lima fasilitas migas milik Pertamina mengalami kebakaran.

Maka itu, ia menyayangkan terjadinya musibah kebakaran ini, apalagi Insiden kebakaran bukan kali pertama di fasilitas migas dan terus berulang. Karenanya, Rofik menekankan, Pertamina harus benahi sistem pengamanan dan SOP yang ada.

Rofik berharap, ada pembenahan menyeluruh terhadap sistem pengamanan serta SOP dalam lingkup Pertamina untuk mengamankan fasilitas Migas, pekerja dan warga. Politikus PKS itu menyebutkan, pembenahan diperlukan agar Pertamina tidak abai pengamanan fasilitas Migas.

"Investigasi menyeluruh dan tuntas, serta meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak maupun depo BBM, seringnya kebakaran terjadi mengindikasikan Pertamina abai terhadap pengamanan kilang," ujar Rofik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement