REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satgas Citarum Harum terus berupaya melakukan revitalisasi Sungai Citarum untuk mengurangi tingkat pencemarannya. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang juga Sekretaris Harian Satgas Citarum Harum, Prima Mayaningtias, salah satu program yang dilakukan adalah Penanganan Air Limbah Domestik.
"Jumlah kepala keluarga (KK) yang terlayani akses layak dengan infrastruktur yang dibangun sebanyak 315.724 KK yang terlayani atau sebesar 114,58 persen," ujar Prima, Jumat (3/3/2023).
Kemudian, kata dia, pengelolaan persampahan, sampai 2022 telah terbangun 31 unit TPS3R dan delapan unit TPST. Sehingga, meningkatkan jumlah sampah terkelola sebanyak 141 ton per hari.
Secara akumulatif dengan jumlah sampah terkelola di 2021 sebanyak 2.899 ton per hari. Pada penanganan limbah industri, kata Prima, hingga 2022 telah tercapai 1.240 industri yang terbina dari target 1.235 industri atau 100,40 persen dari target di 2022.
Serta, inventarisasi 700 industri dari target sebesar 700 industri di 2022 atau sebesar 100 persen dari target pada 2022. "Capaian tersebut telah sesuai dan mampu melampaui outcome program yang ditargetkan," katanya.
Pada Program Penanganan Limbah Peternakan, kata dia, hingga 2022 telah tertangani sebanyak 28.493 ekor sapi dari target sebanyak 27.764 ekor sapi yang diintervensi atau sebanyak 102,63 persen dari target tahun 2022.
Sedangkan indeks kualitas air (IKA) Sungai Citarum 2022, kata dia, menunjukkan peningkatan dibanding 2021. Satuan Tugas Citarum Harum telah mempublikasikan nilai IKA sebagai ultimate goal kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum 2022 yaitu sebesar 51,01 poin atau meningkat 0,88 poin dari capaian IKA 2021 (50,13).
Dengan capaian IKA tersebut, kata dia, masih menempatkan kualitas Sungai Citarum di kategori cemar ringan seperti 2021 dan 2020 lalu. Hal ini salah satu indikasi kemajuan setelah sebelum Sungai Citarum diintervensi sungai tersebut sempat dilabeli sungai terkotor di dunia karena memang termasuk pada cemar berat 33,34 poin.
Prima mengatakan, pencapaian IKA merupakan hasil akumulasi dari 12 bidang yang diintervensi dalam rencana aksi Citarum Harum mulai dari penganangan lahan kritis, penanganan limbah industri, penanganan sampah domestik, penertiban keramba jaring apung, dan penataan serta pemanfaatan ruang.
"Meski masih termasuk kategori cemar ringan, gerakan di lapangan tetap harus dilakukan dengan percepatan-percepatan terutama dari beberapa pokja," ujarnya.