REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - - Dua pendeta senior di Yerusalem telah menguduskan minyak suci yang akan digunakan untuk mengurapi Raja Charles III selama penobatannya. Anglican Church berusaha menggarisbawahi sejarah panjang monarki dan hubungan keluarga kerajaan dengan Timur Tengah.
Istana Buckingham menyatakan, minyak itu disucikan di Church of the Holy Sepulcher pada Jumat (3/3/2023) pagi. Tempat ini merupakan situs tradisional penyaliban dan penguburan Kristus.
Minyak itu diperas dari buah zaitun yang dipanen di Mount of Olives yang memainkan peran penting dalam Alkitab. Minyak itu juga telah diharumkan dengan wijen, mawar, melati, kayu manis, neroli, kemenyan, minyak amber, dan bunga jeruk.
"Dari raja-raja kuno hingga saat ini, para raja telah diurapi dengan minyak dari tempat suci ini," kata Uskup Agung Canterbury Justin Welby dalam pernyataan itu.
Nenek dari pihak ayah Charles, Putri Alice dari Yunani, dimakamkan di Biara Maria Magdalena di Mount of Olives. “Ini menunjukkan hubungan sejarah yang mendalam antara penobatan, Alkitab dan Tanah Suci,” kata Uskup Agung.
Upacara tersebut dipimpin oleh kepala Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem Beato Patriarch Theophilos III dan uskup agung Anglikan di Yerusalem Most Rev Hosam Naoum.
Charles akan dinobatkan secara resmi pada 6 Mei di Westminster Abbey di London. Istana Buckingham mengatakan, akan menggabungkan unsur-unsur tradisi dengan sentuhan modern yang menonjolkan perubahan wajah Inggris dan Persemakmuran.
Charles menjadi raja Inggris pada 8 September setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II. Dia memerintah selama lebih dari 70 tahun.