REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indeks harga pangan dari FAO tercatat kembali turun pada Februari 2023. Hal itu menjadi penurunan indeks selama 11 bulan berturut-turut. Saat ini, harga pangan sudah turun 19 persen dibandingkan rekor tertinggi pada Maret tahun lalu ketika Rusia menginvasi Ukraina.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3/2023), indeks harga pangan FAO tercatat berada di level 129,8 poin pada bulan lalu. Angka itu turun dari 130,6 pada Januari 2023. Bahkan, angka ini menjadi yang terendah sejak September 2021.
Penurunan indeks terjadi akibat turunnya harga minyak nabati dan produk susu. Dua komoditas tersebut berhasil mengompensasi kenaikan harga gula.
Indeks harga serealia FAO turun 0,1 persen secara bulan ke bulan pada Februari 2023. Harga minyak nabati turun 3,2 persen dan produk susu turun 2,7 persen. Sementara, harga gula melejit naik 6,9 persen akibat adanya revisi produksi dari India.