REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Petugas gabungan segera menurunkan alat berat ke lokasi permukiman terkena dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, untuk mencari warga yang diduga masih hilang.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawandi Jakarta, Sabtu malam, mengatakan alat berat akan diturunkan ke lokasi pemukiman mulai Ahad (5/3) pagi dengan pertimbangan keterbatasan yang ada jika evakuasi dilaksanakan pada malam hari.
"Sedianya malam ini kita akan melakukan, memastikan menggunakan alat berat, salah satu fokusnya adalah yang bangunannya mengalami kerusakan roboh cukup besar. Tapi malam ini belum bisa dilaksanakan, menimbang situasi mungkin besok pagi ketika terang kita upayakan evakuasi," kata Gidion.
Pelibatan alat berat tersebut, ucap Gidion adalah tindak lanjut dari informasi warga yang juga dikuatkan dengan pelibatan anjing pelacak atas dugaan adanya korban di dalam puing-puing di lokasi tersebut.
"Saya belum bisa memastikan bangunan apa, tetapi bangunan yang terbuat dari permanen hebel gitu, runtuh. Kita menduga di dalamnya ada korban, biar bisa dicari," ucap Gidion.
Sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mengalami kebakaran pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB dan api bisa dijinakkan sekitar pukul 23.00 WIB.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menurunkan 52 unit mobil pemadam dan sekitar 250 personel untuk membantu proses pemadaman di lokasi.
Akibat kejadian tersebut, untuk sementara ada 16 orang meninggal dunia dan ada 38 orang mengalami luka bakar dan sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit. Selain itu, dikabarkan juga masih ada 22 jiwa yang diduga hilang, terdiri dari 12 laki-laki dan 10 perempuan.