REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) masih menelusuri diduga personel TNI AD yang mengancam pengendara mobil lain. Personel berseragam loreng itu turun dari mobil dengan emosi dan memarahi pengendara mobil dengan pelat H 1531 HS. Adapun pelat mobil H mencakup Semarang, Salatiga, Kendal, dan Demak, Jawa Tengah.
Dari video yang beredar, persenel TNI AD tersebut sempat kembali ke mobil untuk membawa sangkur dan mengancam pengemudi mobil yang berada di dalamnya.
Beruntung, pengendara mobil lainnya dari belakang merekam insiden tersebut. Alhasil, kini video tersebut viral di lini masa Twitter. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari mengatakan, jajarannya masih mencari identitas diduga prajurit TNI AD tersebut.
"Sedang ditelusuri, dalam postingan minim info," ujar Hamim kepada Republika di Jakarta, Ahad (5/3/2023).
Video tersebut pertama kali diunggah akun Twitter @Heraloebss. Dia mempertanyakan apakah slogan TNI bersama rakyat masih relevan, melihat personel tersebut mengancam pengendara mobil yang merupakan warga sipil. "TNI bersama rakyat. Oknum TNI bersama siapa @Puspen_TNI?" ujarnya.
TNI bersama rakyat
Oknum TNI Bersama siapa @Puspen_TNI ? pic.twitter.com/ndNAMDV7Xo
— Miss Tweet (@Heraloebss) March 4, 2023