REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko mengatakan belum bisa memastikan nantinya korban yang terdampak dari peristiwa kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara ini akan dipindahkan ke tempat seperti apa.
"Sementara ini kita masih mencari alternatif solusi, sekiranya memang dimungkinkan relokasi apa bagaimana? masih dalam suatu wacana," kata Sarjoko saat dihubungi Republika.co.id pada Ahad (5/3/2023).
Kemudian, ia melanjutkan saat ini juga masih didiskusikan dengan tingkat pimpinan Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait korban yang terdampak dari peristiwa kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"Iya masih dibicarakan dalam tingkat pimpinan. Apakah mencoba kita fasilitasi di rusun apa bagaimana? ya ada beberapa pilihan dipindahkan ke rusun alternatif rusun mana saja," kata dia.
Selain itu, saat ditanyakan apakah benar warga tersebut bisa membangun rumah karena mendapat izin mendirikan bangunan (IMB) di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia tidak bisa menjawab karena bukan kewenangannya.
"Kalau itu bisa dikonfirmasi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta ya," kata dia.
Ia menambahkan akan membahas tuntas terkait hal tersebut dalam waktu dekat ini. Sebab, saat ini ia sedang fokus menangani korban-korban yang terkena peristiwa kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"Ya tentu nanti dalam waktu dekat kita bicarakan dulu dengan Pimpinan (Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono). Kita sekarang ini fokus menangani korban dahulu," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Kebakaran dilaporkan terjadi di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Sejumlah warga sempat mendengar suara seperti ledakan.
Dikin (36 tahun), warga Rawabadak Selatan, Jakarta Utara, mengaku mendengar suara seperti ledakan sekitar pukul 20.45 WIB. “Suara ledakan besar sekali tadi pukul 20.45 WIB,” kata dia kepada Republika.
Rumah Dikin berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kebakaran. Dari rumahnya, ia melihat asap hitam pekat. “Sekarang juga masih hitam pekat sekali asapnya,” ujar dia.