Ahad 05 Mar 2023 11:31 WIB

Polisi Rekayasa Lalin di Kawasan Depo Pertamina Plumpang

Pengalihan lalu lintas dilakukan untuk mempermudah olah tempat kejadian perkara.

Rep: Ali Mansur/ Red: Friska Yolandha
Warga menjaga jalan agar pengendara tidak memasuki lokasi terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menjaga jalan agar pengendara tidak memasuki lokasi terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Rakayasa lalu lintas itu dilakukan dari Yos Sudarso, Tanah Merah sampai Plumpang Semper. Ini dilakukan karena kawasan sekitar Depo diberi garis polisi guna kepentingan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

"Dari titik api arah Plumpang Semper sampai arah Tanah Merah itu ada batas garis polisi termasuk dari Jalan Yos Sudarso yang menuju Plumpang utama, itu sudah steril, untuk tidak lagi banyak aktivitas kecuali warga setempat," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada awak media, Ahad (5/3/2023).

Baca Juga

Selain itu, Trunoyudo mengatakan, Polda Metro Jaya mengerahkan alat berat setelah anjing pelacak unit K-9 menemukan indikasi korban reruntuhan akibat kebakaran pipa Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Dia menjelaskan, alat berat diperlukan untuk mencari korban karena material bangunannya sangat tebal. 

"Kemarin sore, K9 ini kan tugasnya adalah melayani untuk korban yang mungkin masih ada, kemarin ada indikasi namun puing ini sangat tebal maka membutuhkan alat berat," jelas Trunoyudo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement