Ahad 05 Mar 2023 12:01 WIB

14 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Masih Terendam Banjir

9 kecamatan yang mengalami kenaikan banjir dikarenakan daerah itu lebih datar.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengunjungi SDN Sukajadi 04 yang terdampak banjir, di Desa Sukajadi Kecamatan Sukakarya, pada Sabtu (04/03/2023).
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengunjungi SDN Sukajadi 04 yang terdampak banjir, di Desa Sukajadi Kecamatan Sukakarya, pada Sabtu (04/03/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sabanyak 14 dari 18 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, masih terendama banjir. Banjir di wilayah ini diakibatkan intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima pada, Sabtu (4/3/2023), masih ada lima kecamatan yang masih mengalami genangan banjir dari 18 Kecamatan.  Namun dia tidak menyampaikan nama kecamatan yang masih terendama banjir.

"Sekarang ada lagi sembilan kecamatan yang masih terendam banjir. Jadi, totalnya 14 kecamatan masih banjir," kata Dani Ramdan seperti dikutip Republika dari situs resmi Pemkab Bekasi, Ahad (5/3/2023).

Untuk mengatasi persoalan ini, Dani Ramdan langsung menggelar rapat Updating Banjir bersama Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi, di Kantor BPBD Kabupaten Bekasi,  Sabtu (4/2/2023). Pada kesempatan tersebut, Dani mengatakan, sembilan kecamatan yang mengalami kenaikan tersebut dikarenakan daerah tersebut memiliki dataran rendah. 

"Sehingga terjadinya kenaikan air. Selain itu, sebagian wilayah tersebut ada di pesisir laut," katanya.

Jadi kata dia, sementara ini pihaknya hanya bisa menunggu air laut surut. Maka, dengan sendirinya genangan air yang membanjir beberapa Kecamatan di Kabupaten Bekasi akan segera surut.

"Dengan catatan hujannya juga berkurang. Atau, kalaupun hujan, durasinya tidak terlalu panjang," ujarnya.

Dani menuturkan, untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi di berbagai wilayah khususnya di Kabupaten Bekasi, perlu dilakukan berbagai cara pencegahan banjir agar dapat lebih ditekan di setiap tahunnya. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan agar memperbaiki sistem drainase agar bebas dari benda atau sampah yang bisa menghalangi saluran air.

Menurut dia, sistem drainase, irigasi kurang terawat, sehingga sistem aliran air mengalami pendangkalan, penyempitan, ditambah banyak bangunan liar dan sampah menjadi penyebab banjir. Keadaan ini perlu perhatian serius semua pihak agar tidak lagi terjadi banjir saat hujan.

"Ini yang menjadi perhatian kita ke depannya agar semua jajaran untuk memperbaiki," ucapnya.

Pada kesempatan ini, dia juga menginstruksikan kepada tim komando agar terus fokus dalam memperbarui data, memantau dan melaporkan mana saja kecamatan yang belum ditangani secara optimal serta belum mendapatkan bantuan.

"Kita harus tetap bergerak dan terus berkoordinasi dengan instansi pusat terkait," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement