Ahad 05 Mar 2023 12:06 WIB

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sebanyak 297 Warga Bertahan di Pengungsian

Korban meninggal dunia dipastikan ada sebanyak 17 orang dan 33 luka-luka

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah pengungsi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang saat beraktivitas di RPTRA Rasela, Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Tercatat sebanyak 418 warga terdampak kebakaran mengungsi di RPTRA tersebut yang terdiri dari lansia 34 orang, balita 61 orang, anak-anak 91 orang, dewasa 183 orang, remaja 44 orang dan ibu hamil 5 orang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengungsi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang saat beraktivitas di RPTRA Rasela, Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Tercatat sebanyak 418 warga terdampak kebakaran mengungsi di RPTRA tersebut yang terdiri dari lansia 34 orang, balita 61 orang, anak-anak 91 orang, dewasa 183 orang, remaja 44 orang dan ibu hamil 5 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 297 warga masih bertahan di pengungsian usai kebakaran pipa Depo Pertamia Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/4) malam. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hasil pemutakhiran data per Sabtu (4/3/2023) malam pukul 22.23 WIB, seluruh pengungsi tersebut terbagi di dua titik, yakni 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, demi memenuhi seluruh kebutuhan dasar para pengungsi, PMI Jakarta Utara telah memberikan pelayanan khusus.

Baca Juga

"Mulai dari permakanan, kesehatan maupun perlengkapan yang dibutuhkan selama masa darurat di pengungsian Kantor PMI Jakarta Utara," ujar Muhari.

Di sisi lain, PMI bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan relawan lainnya juga melaksanakan pendampingan dan dukungan darurat bagi warga pengungsi di RPTRA Rasella dengan mendirikan dapur umum, pemenuhan kebutuhan permakanan tambahan, air bersih, sanitasi air, kebutuhan bayi dan balita, pengelolaan sampah, obat-obatan dan trauma healing.

"Sejauh ini, seluruh pengungsi masih dalam kondisi sehat dan pegecekan kondisi kesehatan telah dilakukan oleh tim medis secara berkala," ujarnya.

Guna mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan darurat, telah disiagakan tiga unit mobil ambulance dengan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD, RS BUMN, RSCM, RS Polri dan RS Swasta.

BNPB juga telah memberikan dukungan berupa tenda 6x12 meter sebanyak dua unit dan tenda keluarga 4x6 meter sebanyak 25 unit. Selain itu BNPB juga memberikan dukungan lainnya berupa 1.000 paket sembako, 1.500 lembar selimut dan 1.500 buah matras.

Sementara itu korban meninggal dunia dipastikan ada sebanyak 17 orang dan yang mengalami luka-luka 37 orang. Adapun seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement