Ahad 05 Mar 2023 17:15 WIB

Rusia Sebut AS dan NATO Rusak Arsitektur Keamanan Asia-Pasifik

Aliansi militer baru yakni AUKUS merusak arsitektur keamanan Asia Pasifik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Duta Besar Rusia untuk Cina Igor Morgulov (kiri). Pemerintah Rusia mengatakan, dengan menciptakan aliansi militer baru, Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merusak arsitektur keamanan di Asia-Pasifik.
Foto: AP/Kim Hong-Ji/Pool Reuters
Duta Besar Rusia untuk Cina Igor Morgulov (kiri). Pemerintah Rusia mengatakan, dengan menciptakan aliansi militer baru, Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merusak arsitektur keamanan di Asia-Pasifik.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Rusia mengatakan, dengan menciptakan aliansi militer baru, Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merusak arsitektur keamanan di Asia-Pasifik. Pernyataan Moskow merujuk pada aliansi pertahanan Australia, Inggris, dan AS atau dikenal dengan istilah AUKUS.

“Salah satunya (blok militer) telah dibuat, blok militer dan teknologi AUKUS, yang mencakup AS, Inggris Raya, dan Australia. Secara formal, semua ini dilengkapi dengan dalih menciptakan kapal selam nuklir Australia. Tapi jelas bahwa di balik langkah-langkah ini ada rencana jangka panjang untuk membawa potensi teknologi militer NATO ke kawasan tersebut (Asia-Pasifik),” kata Duta Besar Rusia untuk Cina Igor Morgulov dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN).

Baca Juga

Menurut Morgulov, aliansi baru akan membawa masalah serta merusak keamanan dan stabilitas kawasan guna membenarkan kehadirannya di kawasan. “Oleh karena itu, saya tidak melihat aspek positif dari fakta bahwa NATO mungkin muncul di kawasan Asia-Pasifik,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam menghadapi tantangan seperti itu, Rusia dan Cina harus berupaya mempertahankan struktur keamanan yang ada. Selain itu, Morgulov menilai, Moskow dan Beijing perlu juga menjelaskan tantangan dan ancaman akibat kehadiran NATO kepada para pemain regional.

“Bagi mereka yang tidak mengerti, kami akan menanggapi dengan meningkatkan kerja sama militer dan militer-teknis dengan negara-negara yang berpikiran sama di kawasan, termasuk Cina,” kata Morgulov, menambahkan bahwa Rusia dan China secara rutin mengadakan latihan militer bersama.

“Kami akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan kami untuk segera menanggapi ancaman yang mungkin dibuat NATO di kawasan dunia ini,” ujar Morgulov menambahkan.

Pada September 2021, AS, Inggris, dan Australia mengumumkan pembentukan AUKUS. Aliansi itu dipandang sebagai upaya ketiga negara untuk menandingi Cina di Pasifik. Kemunculan AUKUS sempat dikritik beberapa negara Asia Tenggara karena dikhawatirkan akan memicu ketegangan baru di kawasan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement