REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk tidak melanjutkan penyelenggaraan kompetisi Liga 2 Indonesia. Menurut Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), penghentian kompetisi Liga 2 bisa berdampak bagi kontrak para pemain.
‘’Sebagai perwakilan dari pesepakbola di Indonesia, APPI akan tetap melindungi hak kontrak para pesepakbola,’’ kata Presiden Exco APPI, Andritany Ardhiyasa, seperti dikutip dari laman resmi asosiasi.
‘’Kami juga mengimbau para pesepakbola yang kontraknya terdampak akibat penghentian liga, dapat segera berkomunikasi dengan APPI,’’ katanya.
CEO APPI, M. Hardika Aji, mengatakan penghentian kompetisi Liga 2 akan menimbulkan banyak polemik terhadap kontrak-kontrak kerja para pesepakbola dan Klub yang telah ditandatangani sebelumnya. Aji menyebut ada 500 pesepakbola yang menggantungkan nasibnya pada kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 ini.
Ada wacana untuk menggelar miniturnamen sebagai alternatif dari penghentian kompetisi. Namun, menurut APPI, wacana tersebut bukanlah merupakan solusi terbaik dalam menanggulagi risiko dari penghentian Liga 2 musim 2022/2023. Kecuali, miniturnamen tersebut dapat diterapkan dengan sistem dan verifikasi yang mengadopsi regulasi dari kompetisi resmi liga.