REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi basket tertinggi di Tanah Air IBL 2023 baru separuh jalan. Setiap tim hingga kini baru memainkan 14 hingga 16 pertandingan dari 30 laga yang harus mereka jalani pada babak reguler ini. Hingga Seri 4 IBL di Solo berakhir, tim papan atas masih mendominasi.
Kejutan datang dari Bima Perkasa Jogja dan Bumi Borneo Pontianak yang sejauh ini bisa menembus dua digit kemenangan. West Bandits Solo dan Mountain Gold yang musim sebelumnya tampil konsisten, hingga pertengahan musim ini masih kesulitan.
Posisi empat besar sepertinya akan jadi milik Pelita Jaya (13-2), Satria Muda (13-1), Prawira (12-2) dan Dewa United (12-3). Empat tempat babak playoff akan diperebutkan oleh setidaknya enam tim, yakni Bima Perkasa (11-4), Bumi Borneo (10-6), RANS PIK (9-5), West Bandits (7-8), RJ Amartha Hangtuah (6-10), dan Bali United (6-10).
Serie 5 IBL yang digelar 11-18 Maret di Knights Stadium, Semarang, harus benar-benar dimaksimalkan semua tim. Apalagi setelah itu liga akan libur panjang karena Ramadhan dan Lebaran. Lebih dari dua bulan liga akan berhenti, dan baru dimulai lagi pada 24-31 Mei 2023 di Among Rogo Yogyakartayang merupakan Seri 6 dari total delapan seri.
West Bandits yang di Solo mampu sapu bersih bertekad melanjutkan tren positif tersebut. "Kami mengalami beberapa kekalahan di pertandingan-pertandingan yang seharusnya dapat kami menangkan. Artinya saat ini tim kami juga harus bisa tetap memenangkan semua pertandingan di Seri Semarang, terlebih saat melawan tim-tim yang secara posisi klasemen ada di atas kami," ujar Cesar Wilhelem Harry Christian, General Manager West Bandits.
"Namun yang pasti kami akan fokus dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Di jeda waktu ini kami akan fokus untuk memulihkan kondisi fisik dan mempersiapkan tim baik secara taktikal dan mental," lanjut Cesar ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (5/3/2023).
"Kami akan terus fokus untuk bisa mengambil setiap pertandingan demi pertandingan terlebih dahulu tanpa memberikan beban yang berlebihan kepada tim dengan memberikan tuntutan agar dapat finis di posisi tertentu. Kondisi ini juga pernah kami alami dalam dua musim sebelumnya. West Bandits selalu berhasil keluar dari tekanan tersebut bahkan mampu mencapai final four di dua musim tersebut.
RANS PIK mengaku masih butuh konsistensi dan adaptasi untuk pemain asing barunya. Mereka mematok target finis lebih baik pada babak reguler dibanding tahun lalu di peringkat delapan. General Manager Anthony Gunawan ketika dihubungi Republika.co.id mengatakan, "Secara keseluruhan konsistensi jadi pekerjaan rumah terbesar kami. Seri 4 kami tidak bermain di level kami, konsistensi belum maksimal. Butuh waktu untuk membuat satu tim lebih konsisten."
Ia menilai, jika bermain konsisten, RANS PIK bisa berakhir di peringkat 5 sampai 7, walaupun tidak gampang. Ia menegaskan, RANS PIK harus lebih baik dari sebelumnya pada semua aspek di Semarang nanti.
"Kami akan melawan Mountain Gold, Indonesia Patriots dan Satria Muda. Lawan Mountain Gold dan Patriots tak boleh lengah. Lawan SM ada celah mereka cuma punya satu pemain asing (red: satu pemain asing SM Elijah Foster belum bisa bermain karena masih dalam pemulihan). Biasanya energi kami meningkat kalau lawan SM, semoga ada kejutan," ujar Anthony.
Direktur Teknis RJ Amartha Hangtuah Ferri Jufri mengatakan, timnya harus menghadapi masalah adaptasi sejumlah pemain baru yang baru masuk atau sembuh cedera. Sejumlah pemain kami juga masih cedera (Fisyaiful Amir, Diftha Pratama dan Amaludin tidak bermain di Solo) jadi kami bermain seperti roller coaster. Di luar ekspektasi karena kehilangan banyak pemain inti. Namun grafik Alhamdulillah ada peningkatan, defense dan offense," kata Ferri.
Ia menegaskan, Hangtuah harus lebih fokus pada Seri 5 di Semarang. Mereka harus mengambil kemenangan sebanyak mungkin. Sebagai langkah untuk mencapai target itu, tim Hangtuah tidak pulang ke Jakarta, tapi langsung ke Semarang agar pemain bisa beradaptasi, beristirahat, dan pemain juga terpantau.
Ferri mengatakan, untuk berlaga di playoff posisi terbaik adalah 5 atau 6. "Sekarang fokus step by step. Semua tim kami anggap sama, setiap game final. Kami tak mau kecolongan lagi seperti sebelumnya melawan Evos, Borneo, dan RANS," kata Ferri.
Sedangkan asisten Pelatih Bali United Rusta Wijaya, mengungkapkan, hasil di Solo tak baik untuk timnya. Sebab, Bali United hanya sekali menang dan tiga kali kalah. "Namun hal positifnya kami bisa bermain di level yang seharusnya. Target di Semarang kami memenangi seluruh tiga pertandingan. Game by game saja. Yang pasti misi kami lolos playoff," kata dia.