Ahad 05 Mar 2023 19:33 WIB

Cakupan Imunisasi Rendah, Kasus Campak di Papua Tengah Meningkat

Kasus campak saat ini tersebar di tujuh kabupaten di Papua Tengah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Prajurit TNI dan petugas kesehatan yang tergabung dalam Satgas penanggulangan KLB Campak dan Gizi buruk di Papua. Kasus campak saat ini dilaporkan tengah merebak di Provinsi Papua Tengah. (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Prajurit TNI dan petugas kesehatan yang tergabung dalam Satgas penanggulangan KLB Campak dan Gizi buruk di Papua. Kasus campak saat ini dilaporkan tengah merebak di Provinsi Papua Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, kasus campak di Provinsi Papua Tengah meningkat dalam tiga bulan terakhir. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menyebutkan, per 3 Maret 2023, total kasus yang dilaporkan sebanyak 397 orang tersebar di tujuh kabupaten.

"Sekitar 48 telah terkonfirmasi lab positif campak, terbanyak di Kabupaten Mimika 25 kasus, Kabupaten Nabire 16 kasus, dan Kabupaten Paniai 7 kasus," ujar Maxi dalam siaran pers, Ahad (5/2/2023).

Baca Juga

Dia menyampaikan, tujuh kabupaten yang alami kenaikan kasus campak tersebut adalah Nabire, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai. Dari hasil pemeriksaan juga didapati satu kasus konfirmasi rubella di Kabupaten Mimika. Dari kasus konfirmasi campak dan rubella itu, kata Maxi, sebanyak 19 orang masih menjalani perawatan, sedangkan 182 orang sudah dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal.

"Jumlah kasus kematian tercatat dua kasus, satu kasus berasal dari Kabupaten Nabire dan satu kasus dari Kabupaten Paniai,” jelas Maxi.