REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang dai dan ulama asal Mesir, Syekh Essam al-Ruby mengingatkan kepada umat Islam untuk selalu beriman kepada Allah SWT.
Menurut dia, setiap hamba juga harus berpaling dari uang haram. Karena, uang haram dapat menghancurkan hati dan tubuh. Allah SWT dalam Alquran berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Mahapenyayang kepadamu.” (QS An Nisa ayat 29).
Dalam sebuah video yang dia posting di halaman Facebook resminya, al-Ruby menegaskan bahwa uang haram tidak masuk ke dalam sebuah lubang kecuali akan membuatnya sakit dan membawa penyakit, serta menghancurkan hati dan tubuh.
“Dan uang haram tidak masuk ke rumah, kecuali di rumah yang ada anak-anak tetapi kehilangan masa depannya, mencelakainya, merusak akalnya dan merusak akhlaknya, itu menggambarkan uang haram itu sebagai bahan peledak yang tidak tersisa,” jelas al-Ruby dikutip dari Masrawy, Ahad (5/3/2023).
Al-Ruby mengatakan, Allah SWT telah memperingatkan hamba-Nya tentang uang haram. Menurut dia, ketika memiliki uang, seorang hamba akan bertanggung jawab di hadapan Allah SWT di akhirat kelak.
Allah SWT lalu akan menanyakannya, dari mana dia memperolehnya, dan untuk apa dia membelanjakannya.
Kemudian, al-Ruby mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Naḍlah bin Ubaid Al-Aslami yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.” (HR Tirmidzi dan ad Darimi).
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Al-Ruby pun berpesan kepada umat Islam untuk menjauhi dua hal agar bisa masuk surga dengan damai, yaitu mengambil harta orang lain dan penghasilan mereka.
Karena barangsiapa yang mengambil harta orang maka akan menjadi ancaman, sebagaimana tercantum dalam Surat Al Mutaffifin. Allah SWT berfirman:
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi (2) Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi (3) Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan (4) Pada suatu hari yang besar (5) (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (6)" (QS al-Muthaffifin [83]: 1-6).