Ahad 05 Mar 2023 21:36 WIB

Polisi Pakistan Berupaya Tangkap Mantan PM Imran Khan

Imran Khan diduga melakukan jual beli hadiah selama menjabat sebagai PM Pakistan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Polisi Pakistan mendatangi kediaman mantan Perdana Menter (PM) Pakistan Imran Khan di Lahore, sehubungan dengan dugaan pembelian dan penjualan ilegal hadiah yang diterima dari pejabat asing ketika dia menjadi perdana menteri.
Foto: AP/K.M. Chaudhry
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Polisi Pakistan mendatangi kediaman mantan Perdana Menter (PM) Pakistan Imran Khan di Lahore, sehubungan dengan dugaan pembelian dan penjualan ilegal hadiah yang diterima dari pejabat asing ketika dia menjadi perdana menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Polisi Pakistan mendatangi kediaman mantan Perdana Menter (PM) Pakistan Imran Khan di Lahore, sehubungan dengan dugaan pembelian dan penjualan ilegal hadiah yang diterima dari pejabat asing ketika dia menjadi perdana menteri.

Petugas telah tiba di kediaman mantan Perdana Menteri Imran Khan dalam upaya untuk menangkapnya dalam kasus yang berkaitan dengan jual beli hadiah. Dalam serangkaian tweet pada hari Ahad (5/3/2023), polisi mengatakan Khan menghindari penangkapan setelah petugas tiba di rumahnya di Lahore.

Petugas menambahkan bahwa seorang pengawas polisi telah mencari dari kamar ke kamar, tetapi pria berusia 70 tahun itu tidak ada di sana.

Sebelumnya, pada hari Selasa, pengadilan di Islamabad mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk mantan PM Pakistan itu. Imran dituduh menghindari persidangan sehubungan dengan pembelian dan penjualan ilegal hadiah yang diterima dari pejabat asing ketika dia menjadi perdana menteri. Khan membantah tuduhan itu.