Ahad 05 Mar 2023 21:07 WIB

Ini Alasan Ribuan Penyihir Firaun yang Melawan Nabi Musa Masuk Surga 

Para penyihir Firaun menyatakan iman meski ditindas

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi piramida makam Firaun. Para penyihir Firaun menyatakan iman meski ditindas
Foto: AP/Amr Nabil
Ilustrasi piramida makam Firaun. Para penyihir Firaun menyatakan iman meski ditindas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai dan ulama asal Mesir, Syekh Ahmad al-Sabbagh mengatakan, para penyihir Firaun memiliki sihir tingkat tinggi. Namun, mereka pada akhirnya percaya kepada Tuhan ketika ular Nabi Musa As muncul.

Ketika menyaksikan mukjizat Nabi Musa itu, maka mereka pun bersujud. Dalam surat Asy Syuara, Allah SWT berfirman:

Baca Juga

فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَ ۙ “Maka menyungkurlah para penyihir itu, bersujud.” (QS Asy Syuara  ayat 46).

Syekh al-Sabbagh menceritakan bahwa pada masa itu Firaun membawa para penyihir bersamanya, dan mereka berbalik melawannya sesaat setelah mereka menyadari kebenaran. Menurut dia, Ibnu Abbas menyatakan bahwa para penyihir Firaun kemudian masuk surga.

Pada awalnya, mereka adalah orang-orang kafir dan syirik. Namun, mereka pada akhirnya menjadi saleh dan beriman kepada Allah SWT.

Syekh al-Sabbagh menjelaskan bahwa para penyihir Firaun tidak mundur dari iman mereka meskipun Firaun mengancam dan menyiksa mereka. Karena, para penyihir itu telah melihat tanda-tanda Tuhan, seperti yang mereka katakan,

إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ Aritnya: “Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,” (QS Asy Syuara ayat 50).

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Syekh al-Sabbagh menambahkan, pada masa itu Firaun mengumpulkan penyihir dalam beberapa bulan. 

Mereka adalah ribuan penyihir pada tingkat tinggi dan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa jumlahnya mencapai 40 ribu.

Namun, pada akhirnya mereka semua percaya kepada Tuhan setelah kebenaran diungkapkan kepada mereka. Setelah mereka meninggal, mereka pun akhirnya dimasukkan ke surganya Allah SWT.    

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement