REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen Klub Sepak Bola PSMS Medan menerima hasil keputusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang tidak melanjutkan Liga 2 musim 2022/2023. Hasil keputusan itu setelah PSSI menggelar Sarasehan Sepak Bola Nasional yang dihelat di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (4/3/2023).
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, mengatakan pihaknya menerima hasil keputusan tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbaik demi era baru sepak bola Indonesia ke depan.
"Sarasehan PSSI di Surabaya bukan lagi bicarakan liga, tapi membicarakan era ke depannya PSSI, keputusan yang terbaik untuk kedepannya," ujarnya.
Selanjutnya, Mulyadi menjelaskan kompetsi Liga 2 musim 2023/2024 akan digelar pada November mendatang. Ia menyebutkan ada perubahan dalam kompetisi mendatang, salah satunya boleh menggunakan pemain asing.
''Hasil keputusan Liga 2 2023/2024 akan dilaksanakan di awal November. Yang ikuti 28 klub dibagi empat grup, satu grup ada tujuh tim,'' ujarnya. ''Selanjutnya bahwa Liga 2 nanti boleh memakai dua pemain asing: satu dari Asia dan satu lagi bebas.''
Lebih lanjut, Mulyadi juga menjelaskan PSSI akan memberikan kontribusi berupa uang tunai kepada seluruh klub yang berkompetisi di Liga 2 sebesar Rp 500 juta. Ia menegaskan uang tersebut bukan merupakan uang ganti rugi melainkan uang kontribusi dari PSSI.
"Di waktu senggang sebelum kompetisi, katakan lah di bulan Maret sampai Oktober, PSSI akan memberikan kontribusi uang tunai 500 Juta kepada klub," ujarnya.
Sedangkan, menurut Mulyadi, uang kompensasi penghentian Liga 2 musim 2022/2023 itu klub akan berurusan dengan PT LIB selaku Operator Liga 2 Indonesia.
"PSSI memberikan uang kontribusi. Sedangkan, untuk uang ganti rugi, itu urusan klub dengan PT LIB. Klub yang menegosiasi dengan PT LIB, bukan dengan PSSI," katanya.
Pada kompetisi Liga 2 2022/2023, PSMS Medan berada di posisi pertama pada klasemen sementara Grup Wilayah Barat dengan mengumpulkan 16 poin dalam 6 pertandingan.